Jakarta –
Edisi perdana Liga Basket Antarakademi berlangsung dengan sukses. Oleh karenanya, kompetisi serupa akan digelar lagi tahun depan.
Ada empat klub yang jadi pendiri Liga Basket Antarakademi itu, yakni Kelly Basketball Academy (KBA)Tangerang Selatan, Asaba Basketball Academy (ABA) Jakarta, Tamtelahitu Basketball Academy (TBA) Jakarta dan Thunderstorm Basketball Academy (TBAB) Bogor.
Mereka semua bersepakat untuk melanjutkan untuk kembali liga tersebut tahun depan. Erza Antu Bomantara sebagai salah satu founder sekaligus perwakilan Kelly Basketball Academy mengatakan, kompetisi ini salah satu tanggung jawab moral membantu kemajuan basket Tanah Air.
Apalagi kompetisi ini hadir karena keresahan dan kepedulian keempat para founder yang memikirkan para anak didiknya tumbuh berkembang. Mereka adalah nama-nama top di basket Tanah Air seperti Hengardy Tan (Asaba), Ocky Tamtelahitu (TBA) Romy Tanaka (Thunderstorm), dan Kelly Purwanto (KBA).
“Adanya liga basket antar akademi ini memang sudah menjadi komitmen dan tanggung jawab dan kecintaan kami para praktisi basket yang kebetulan membuka akademi bola basket di Tanah Air untuk memikirkan wadah buat para member di akademi kami masing- masing. Konsepnya masih sama, mereka yang berkompetisi di sini murni anak-anak binaan akademi dan bukan pemain cabutan. Tujuannya kami yang lain, kita ingin mengajarkan hidup sehat dan mengenalkan sejak dini sportivitas dan yang terpenting ada wadah kompetisi bagi pebasket di level awal yang baru belajar bola basket,” ujar Ezra dalam rilis kepada detikSport.
“Menang dan juara bukan di atas segalanya, walau tentu dalam kompetisi pastilah ada pemenangnya, tapi lepas dari itu semua di kompetisi yang kami rumuskan bersama konsepnya ini juga ada banyak nilai-nilai yang kami ingin tularkan, seperti respek terhadap diri sendiri, sesama team, pelatih, wasit dan orang tua. Benang merahnya, liga basket akademi bukan selalu berbicara mencari juara, tapi dari level bawah ini kami juga ingin membantu menyebarkan virus cinta basket di Indonesia dari usia dini maupun sampai jenjang remaja,” sambungnya.
“Kami juga ingin memberikan semangat kepada anak-anak didik kita yang baru belajar basket, serta memberikan mereka mimpi tentang basket di Indonesia dengan kompetisi ini. Kita tidak tahu, mungkin dalam 10 atau 15 tahun ke depan beberapa di antaranya akan ada yang menjadi pemain pro atau bisa saja ada yang membela timnas. Secara komitmen bersama kita bertanggung jawab kepada anak-anak didik kami untuk memikirkan bagaimana kelanjutan perkembangan mereka di akademi yang kami dirikan.”
Kompetisi liga basket antarakademi tahun 2025 masih digelar selama empat seri, masing-masing akademi akan bergantian menjadi tuan rumah. Kategori pesertanya mulai dari Umur-8 mix, U-10 mix, U-12 PA, U-12 PI, U-14 PA, U-15 PI, U-17.
Para founder akan mempertimbangkan untuk menambah peserta lagi di tahun 2026.
“Kami tidak ingin muluk-muluk, komitmen ke empat akademi yang terlibat visinya sama yaitu ingin konsisten menggelar kompetisi dengan sebaik mungkin serta memperbaiki kekurangan di tahun pertamanya agar menjadi lebih menarik dan proper lagi. Rencananya kami akan mulai pada bulan Februari 2025 (Seri 1).Kemungkinan di Season 3 tahun 2026 mendatang kami mau menambah kuota 2-4 akademi baru sebagai member sekaligus peserta liga basket antar akademi Indonesia.”
“Secara overall baik Kelly akademi, Tamtelahitu akademi, Asaba dan Thunder Storm akademi, berkomitmen dengan tujuannya yang sama, kami ingin mempopulerkan bola basket sejak usia dini, memberikan wadah kompetisi yang layak untuk pebasket pemula, mengajarkan karakter untuk menjadi manusia Indonesia yang baik dan tidak boleh melalaikan pendidikan mereka. Semoga inisiasi kami ini juga bisa diikuti oleh kawan-kawan akademi basket lainnya di setiap daerah. Kami tentunya akan senang dengan begitu banyak akademi basket Indonesia yang akan muncul dari Sabang sampai Merauke.”
(mrp/nds)