Jakarta –
Para demonstran mengusir turis asing di Tenerife dengan cara mencorat-coret ratusan kursi berjemur di dua pantai favorit wisatawan. Mereka muak dengan pengunjung.
Dikutip dari Dailiy Mail, Senin (9/12/2024) tidak hanya satu atau dua kursi yang dicorat-coret, namun lebih dari 230 kursi berjemur di pantai Las Vistas dan El Camison, yang terletak di bagian selatan pulau, dirusak pada pagi Kamis lalu.
Para pengunjuk rasa mencoret slogan-slogan anti pariwisata seperti ‘Canarias se defiende’ atau Kepulauan Canary membela diri dan ‘Canarias no se vende’ yang berarti Kepulauan Canary tidak untuk dijual. Pejabat setempat menyatakan keterkejutan mereka melihat kejadian itu.
Wali Kota Dewan Arona Fatima Lemes menyebutkan bahwa coretan tersebut merupakan serangan terhadap warisan budaya Arona yang merugikan baik penduduk setempat maupun pengunjung.
“Masyarakat Arona sangat peduli dengan perlindungan lingkungan kita, namun sayangnya, selalu ada segelintir orang yang merusak kebaikan bersama, yang seolah menyerang kita semua,” kata Lese.
Peristiwa tersebut terjadi setelah gelombang protes anti pariwisata yang melanda Spanyol selama musim panas dan musim gugur. Pada bulan Oktober, sekitar 1.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di Kota San Sebastian dalam protes anti pariwisata massal yang yang terus terjadi di Spanyol.
Seorang juru bicara aksi, BiziLagunEkin, mengomentari klaim dari politisi, pengusaha hotel, serta banyak warga Spanyol dan wisatawan Inggris bahwa protes tersebut dapat merugikan kemakmuran ekonomi negara.
“Pariwisata yang dianggap sebagai sumber pendapatan besar bagi sebagian orang, bagi mayoritas justru merupakan model ekonomi yang menekan kita. Kami mengatakan bahwa model kota yang ada dirancang untuk menguntungkan industri pariwisata, yang mengakibatkan kondisi kehidupan penduduk semakin memburuk,” dia menegaskan.
Pada hari yang sama dengan protes di San Sebastian, wisatawan Inggris melancarkan serangan balik terhadap penduduk lokal yang anti-turis di Tenerife, yang meminta mereka untuk pulang.
Meski menghadapi seruan tersebut, wisatawan Inggris tampak tidak terpengaruh di pantai. Bahkan seorang wisatawan terlihat sedang asyik memainkan ponselnya, sementara yang lain mengacungkan tanda perdamaian ke arah kamera yang mencoba merekamnya.
Rekaman mengejutkan menunjukkan para wisatawan dikelilingi oleh penduduk lokal Spanyol saat mereka berjemur dengan pakaian renang dan bikini. Penduduk setempat berteriak ‘No hay camas pa’ tanto guiri’ yang artinya ‘Tidak cukup tempat tidur untuk banyak orang asing’.
Adapun massa aksi yang membawa tulisan ‘Turis, pulanglah sialan’ dan poster lainnya berbunyi ‘Wisata massal menghancurkan Kepulauan Canary’ hingga ‘Kepulauan Canary punya batas. Lebih banyak pohon, lebih sedikit hotel’.
Sementara itu, ada juga wisatawan yang abai dengan aksi tersebut dan selayaknya tak terjadi apapun karena masih santai berjemur di pinggir pantai. Namun tak sedikit juga wisatawan yang meninggalkan area pantai karena sudah dipenuhi oleh massa aksi.
(upd/fem)