Jakarta –
Jepang memutuskan untuk menaikkan pajak onsen. Wisatawan tidak perlu khawatir karena kenaikannya tidak banyak.
Dilansir dari South China Morning Post, Senin (2/12/2024) kota-kota besar memutuskan menaikkan pajak onsen untuk mengimbangi kenaikan biaya. Para analisis keuangan berharap, dengan kenaikan ini bisa digunakan oleh sektor pariwisata lokal untuk menyediakan fasilitas dan layanan yang lebih baik bagi pengunjung
Namun turis tak perlu khawatir, karena onsen kenaikannya tak meroket kok. Biasanya pajak mandi ini 150 yen dan naik menjadi 300 Yen (sekitar Rp 30 ribuan). Bila dibandingkan dengan pengeluaran liburan turis di Jepang, angka ini termasuk kecil.
“Selama pemerintah daerah membelanjakan uang tersebut di masyarakat tempat uang itu dikumpulkan dan membantu sektor pariwisata, maka ini masuk akal bagi saya,” kata Ashley Harvey, analis pemasaran perjalanan yang telah bekerja di sektor perjalanan Jepang.
“Saya bisa membayangkan mungkin ada beberapa penolakan dari dalam negeri karena penduduk setempat juga harus membayar pajak baru dan mereka tidak mendapatkan keuntungan dari yen yang lemah, tetapi ada cara agar mereka bisa mendapatkan keuntungan. Dana dapat disisihkan, misalnya, untuk layanan bus gratis ke onsen lokal bagi orang-orang yang berusia di atas 60 tahun,” kata Harvey.
Pajak mandi ini diperkenalkan setelah Perang Dunia II, ditetapkan oleh pemerintah daerah dan kota, dan biayanya bervariasi di seluruh negeri. Dengan menurunnya pendapatan dari pajak daerah lainnya, Jepang berupaya mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan dari sektor-sektor masyarakat yang masih menghasilkan dana.
Onsen pun dilirik karena populer di kalangan penduduk lokal serta jutaan wisatawan yang datang ke Jepang sejak pandemi virus corona mulai mereda.
Menurut JNTO, Negeri Sakura ini telah menyambut 30,2 juta kedatangan dari luar negeri sejauh tahun ini. Dan ini akan memecahkan rekor setahun penuh yaitu 31,9 juta kedatangan pada tahun 2019, tahun sebelum pariwisata internasional terhenti karena pandemi.
Banyak dari pengunjung tersebut akan melakukan perjalanan ke onsen sebagai bagian dari liburan mereka.
Awal tahun ini, dewan Kota Ito, prefektur Shizuoka, barat daya Tokyo mengeluarkan resolusi untuk menggandakan biaya berendam di salah satu onsen lokal menjadi 300 yen mulai September 2025. Mereka pun mengakui, belum punya rencana untuk apa uang tersebut.
“Belum ada keputusan yang dibuat tentang bagaimana uang itu akan dibelanjakan dan keputusan itu diharapkan akan dibuat ketika tahun anggaran baru dimulai pada bulan April. Namun sejak awal, kota selalu mengatakan uang yang diperoleh dari pajak akan kembali ke anggaran pariwisata,” kata Ko Kawamoto, juru bicara departemen pariwisata kota.
Kota-kota lain juga telah menaikkan ‘pajak mandi’ mereka, termasuk komunitas Noboribetsu, Sobetsu, Toyako dan Date, yang semuanya berada di kawasan Toya-Usu Unesco Global Geopark di Hokkaido, dengan dana tambahan yang diinvestasikan pada infrastruktur pariwisata lokal.
(sym/fem)