Jakarta –
Keamanan di situs wisata kuno Machu Pichu disorot oleh warganet dan diperketat. Itu setelah seorang turis menaburkan abu kremasi di area kuno tersebut.
Melansir Express, Senin (25/11/2024) Kepala Taman Arkeologi Machu Pichu, Cesar Medina, membenarkan peristiwa itu. Kini dia menerapkan pengawasan yang ketat di situs warisan dunia itu.
“Kami akan memperkuat pengawasan di lokasi,” kata Medina.
Dalam video yang beredar di media sosial TikTok itu, terdapat ada keterangan yang bertuliskan ‘perpisahan penuh cinta di Machu Picchu’ disertai dengan tagar #ashes dan #scatterashes.
Video berdurasi 30 detik tersebut akhirnya dihapus dari akun @IncaGoExpeditions, milik agen perjalanan yang pertama kali mengunggahnya. Machu Pichu yang terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1983, terletak 80 mil dari Cuzco pada ketinggian 2.438 meter dan dibangun pada abad ke-15 atas perintah Kaisar Inca, Pachacutec (1438-1470).
Situs ini ditaksir mampu menerima rata-rata 5.600 wisatawan setiap harinya, namun untuk perkara pengawasan situs ini masih terbilang minim pengawasan. Karena dengan luasnya area Machu Pichu dan banyak wisatawan yang datang, Machu Pichu hanya dilengkapi dengan empat kamera CCTV dan petugas keamanan yang terbatas.
Menurut data dari RoadGenis, lebih dari 950.000 wisatawan mengunjungi Machu Pichu pada tahun 2023. Sebelum pandemi malah jumlah pengunjungnya rata-rata mencapai 1,5 juta orang per tahun.
“Polisi sudah diberitahu tentang kejadian tersebut, namun hingga kini belum ada tindakan lebih lanjut dan laporan resmi karena tidak adanya tindakan kriminal yang dapat dikaitkan dengan biro perjalanan tersebut,” kata Medina.
Medina menambahkan, meski tidak ada sanksi hukum yang dijatuhkan, insiden itu memicu perdebatan tentang pentingnya pengaturan pengawasan. Setelah kejadian dalam video itu beredar, tindakan menyebarkan abu manusia akan dilarang di situs tersebut demi alasan kesehatan.
Selain itu, pihak berwenang di Peru juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati situs bersejarah dan tradisi leluhur. Diharapkan, langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat serta aturan baru untuk mencegah perbuatan seperti itu dapat membantu melindungi integritas Machu Pichu.
(upd/fem)