Jakarta –
Bertepatan dengan 19 tahun diakuinya keris sebagai Karya Agung Budaya Dunia (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO, sebuah pameran digelar di Museum Nasional Indonesia.
Museum Nasional Indonesia mengadakan pameran keris bertajuk “Pameran Pesona Keris Nusantara”. Pameran tersebut bertepatan dalam rangka 19 tahun keris diakui dalam daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
Dalam pameran tersebut, sekitar 200 koleksi keris dipamerkan yang merupakan koleksi dari para pelaku perkerisan di bawah naungan Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) dan beberapa koleksi milik Museum Nasional Indonesia.
“Pada kesempatan ini pameran Pesona Keris Nusantara sangatlah penting kehadirannya lebih dari 200 keris dari berbagai wilayah Nusantara. Mencerminkan bahwa keris bukan hanyalah di daerah tertentu, bukan hanya di Pulau Jawa saja. Meskipun keris lahir di daerah Jawa tapi menyebar ke seluruh Nusantara. Jawa, Bali, lombok, Sulawesi ,Kalimantan, ke Sumatera, bahkan ke mancanegara. Ke Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan juga Filiphina kita menemukan keris yang luar biasa,” terang Menteri Kebudayaan Fadli Zon kepada wartawan dalam pembukaan pameran, Jakarta, Senin (25/11/2024).
Lewat pameran ini, Museum Nasional Indonesia pun berushaa mengajak publik untuk memahami sejarah dan budaya keris nusantara lebih dalam. Tak hanya terkait mitos-mitos yang ada, sejarah, seni, hingga teknik pembuatannya pun bisa traveler temui di sini.
“Pameran Keris Nusantara ini bagian dari juga kegiatan Intangible Cultural Heritage yang kemarin juga dibuka di Yogyakarta di Benteng Vredeburg dalam rangka untuk me-reintroduce kembali keris kepada terutama masyarakat Indonesia, generasi muda sehingga ada literasi tentang keris. Ada edukasi tentang keris dan mendekatkan lagi keris kepada terutama gen millennial dan gen Z,” jelasnya.
Pameran Pesona Keris Nusantara Foto: Weka Kanaka/detikTravel
|
Pameran keris tersebut digelar hingga Desember 2024. Demi menarik minat kaum muda, dihadirkan pula teknologi interaktif yang menjelaskan informasi terkait berbagai keris yang ada di Indonesia.
“Kalau kita lihat pendekatannya tadi ada bagaimana cara membuat keris dari filmnya, ada touch screen keluar keris-keris yang ada di Nusantara, seperti apa ada perbedaan antara keris Jawa dengan keris Sumatra, keris Sumatra ada keris Palembang, Minangkabau ada keris-keris Aceh dan keris-keris daerah lain, jadi kekayaan budaya keris sendiri luar biasa,” imbuhnya.
Selain pembukaan pameran keris, acara ini sekaligus merupakan peluncuran tiga buku bertajuk “Seri Pesona Keris Nusantara” karya Fadli Zon. Buku tersebut mendokumentasikan perjalanan keris dari berbagai sudut pandang, mulai dari sejarah, filosofi, hingga seni.
(wsw/wsw)