Penerapan bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) belum jelas. Lantas, apakah sistem ini jadi diterapkan di Indonesia?
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan saat ini bayar tol tanpa setop masih dalam tahap pembahasan. Pasalnya, teknologi tersebut baru di Indonesia.
“Teknologinya kan macam-macam. Kita pasti lihat lah. Tapi karena ini sudah bentuknya kontrak ya, kita minta orang-orang kementerian-kementerian yang lebih kompeten review kontraknya,” kata Dody, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2024).
Dody menjelaskan ada beberapa aspek yang dipertimbangkan pemerintah saat melihat penerapan suatu teknologi ke masyarakat, yang paling utama ialah sisi efektifitas dan efisiensinya.
Meski pembahasan mengenai MLFF ini cukup panjang, Dody menilai teknologi tersebut perlu diterapkan di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
“Itu kan mengurangi dampak kemacetan banyak di pintu-pintu tol. Pasti akan banyak manfaat. Manakala tol lagi peak up misalnya saat Nataru atau Lebaran,” ujar dia.
“Tapi apakah MLFF itu atau ada teknologi lain, itu belum tahu. Detik ini saya belum bisa memastikan. Tapi semuanya sedang kita review. Kita carilah yang terbaik untuk bangsa lain negara. Pokoknya yang paling efektif efisien lah,” sambungnya.
Dody menambahkan penerapan inovasi teknologi baru dalam pembayaran jalan tol bisa mendatangkan efisiensi bagi pengendara. Apalagi mengingat sistem bayar tol menggunakan e-money seperti saat ini cukup menghabiskan waktu.
“Hari ini kita menggunakan tap-tap. Nah itu kan ada cost. Cost itu satu dari sisi uang, dua dari sisi waktu. Teknologi yang kita hadirkan harus irit dari sisi waktu, irit dari sisi uang. Harus wajib, kalau nggak untuk apa kita menghadirkan teknologi?,” tutur Dody.