Bagi saya, Jepang menjadi sebuah negara yang memiliki daya tarik luar biasa untuk berwisata. Tak hanya karena budayanya yang unik, taman-tamannya juga indah.
Kuliner Jepang juga khas, destinasi wisatanya sangat banyak. Sepertinya, hampir di setiap sudut Negara Sakura ini patut dikunjungi. Salah satunya adalah daerah Ibaraki.
Pertengahan September lalu, saya dan rombongan berkesempatan mengunjungi Ibaraki, sebuah daerah di Jepang yang jauh dari kesan hedonism Jepang yang selama ini saya ketahui. Ibaraki merupakan salah satu prefektur di Jepang.
Prefektur sendiri bisa diartikan seperti provinsi di Indonesia. Dari Bandara Haneda, Ibaraki dapat ditempuh sekitar dua setengah jam dengan kendaraan pribadi.
Meskipun terlihat sebagai daerah kecil yang -pada saat kunjugan kami- cukup sepi, namun ternyata banyak juga industri yang “hidup” di Ibaraki.
Saya melihat ada beberapa pabrik dan showroom yang beroperasi di sini. Produknya umumnya mobil atau suku cadang. Di luar itu, Ibaraki sendiri memiliki beberapa destinasi wisata.
Salah satunya adalah Ibaraki Flower Park, atau Taman Bunga Ibaraki. Taman ini berlokasi di daerah Ishioka. Saat itu, kami sudah menempuh sekitar satu jam perjalanan dari penginapan kami di Higashihoncho, Koga, ketika kemudian kendaraan kami berhenti di sebuah lapangan parkir yang cukup luas.
Teriknya matahari musim panass di Jepang saat itu sebenarnya cukup membuat kami kegerahan. Tapi, apa yang kami lihat selanjutnya, tiba-tiba memberikan kesejukan tersendiri. Gundukan lahan nan hijau, pohon dan tanaman yang terawat, serta batu-batu yang tersusun rapi, mengapit dua undak-undakan menuju gerbang masuk taman.
Di samping salah satu undakan tersebut terdapat plang “Ibaraki Flower Park”, yang simetris dengan bangku kayu putih di depannya. Tentu saja, kami tidak melewatkan foto-foto di sana. Untuk masuk ke taman ini kami diharuskan membeli tiket.
Ada berbagai jenis tiket, yaitu tiket untuk dewasa (usia 16 tahun ke atas) seharga 900 Yen, remaja (usia 6 sampai 15 tahun) seharga 300 Yen serta untuk binatang peliharaan seharga 200 Yen.
Anak-anak di bawah 6 tahun tidak perlu membeli tiket atau gratis. Harga tiket tersebut berlaku untuk 1 hari. Ada pula tiket bundling untuk grup (20 orang) seharga 720 Yen untuk dewasa, dan 240 Yen untuk remaja.
Selain itu, ada juga tiket tahunan (annual passport) seharga 4500 Yen untuk dewasa, 1500 Yen untuk remaja, serta 500 Yen untuk binatang peliharaan.
Memasuki gerbang utama, kami langsung “disambut” dengan hamparan tanaman mawar. Taman Bunga Ibaraki ini meng-klaim memiliki lebih dari 900 jenis mawar.
Kami pun melalui rose tunnel; seperti terowongan yang dirambati tanaman mawar, dan menyusuri kebun-kebun mawar hingga sampai di Rose Farm House, sebuah restoran yang memiliki pemandangan alam berupa gunung dan bukit yang indah.
Nyaman sekali beristirahat di sini. Selain menikmati keindahan dan kerapihan klaster-klaster berbagai tanaman bunga, di lahan seluas 30 hektar ini juga terdapat farm market, serta area kemah/glamping.
Tersedia juga fasilitas kendaraan shuttle jika lelah berjalan kaki mengitari taman. Taman Bunga Ibaraki ini merupakan destinasi wisata yang cocok tak hanya untuk penggemar dunia flora saja, tapi juga wisatawan yang ingin menikmati Jepang dalam suasana yang berbeda.
Saya rasa, tidak akan merugi memasukkan destinasi ini dalam itinerari jalan-jalan di Jepang.