Jakarta –
Warung pecel lele ini menjadi salah satu yang paling ramai di Jakarta Barat. Hidangan andalan lele goreng renyah dengan sambal khas bakal ludes dalam waktu 4 jam saja!
Pecel lele merupakan hidangan asal Lamongan yang sudah tersebar luar ke penjuru Indonesia. Tidak heran jika warung pecel lele juga bisa dengan mudah ditemukan di mana saja.
Sebagian besar warung pecel lele menawarkan hidangan lele goreng yang bisa dinikmati dengan nasi uduk atau nasi putih, lalapan, dan sambal. Namun, variasi menunya bisa lebih beragam tergantung penjual itu sendiri.
Selain jenis lauk pauk, beberapa perbedaan warung pecel lele datang dari teknik menggoreng ikan lele dan juga sambalnya.
Salah satu warung pecel lele di Jakarta yang memiliki keunikan tersendiri adalah Pecel Lele Briyan Jaya. Olahan lelenya yang spesial membuat warung pecel lele ini selalu ramai diantre pelanggan. Bahkan, hanya dalam kurun waktu empat jam, pecel lele mereka sudah habis terjual.
1. Lele digoreng dua kali hingga renyah
Warung pecel lele sejak tahun 2005 ini memiliki keunikan tersendiri pada hidangan pecel lelenya. Sajiannya bukan lele goreng biasa yang digoreng satu kali dengan ukuran lele yang cenderung kecil.
Pecel lele di sini digoreng dengan metode berbeda. Lelenya digoreng dua kali sehingga menciptakan tekstur sangat renyah.
Pertama digoreng biasa di minyak panas sampai setengah matang. Lalu diangkat, dicelupkan ke adonan basah tepung terigu, lalu digoreng lagi sampai kering, Barulah lele disajikan dengan nasi pilihan (nasi uduk atau nasi putih biasa), lalapan, dan sambal spesial.
Tidak hanya teknik menggoreng, tetapi ukuran lele gorengnya juga lebih besar dari lele di warung pecel lele tendaan pada umumnya.
2. 300 ekor lele ludes dalam 4 jam
Berikut sejumlah menu yang tersedia di pecel lele ini. Foto: Detikcom / Atiqa Rana
|
Menu paling favorit di sini tentu pecel lele gorengnya. Dikenal punya tekstur yang sangat renyah, bahkan sampai disamakan dengan keripik.
Keunikan pecel lele goreng ini pun membuat Pecel Lele Briyan Jaya mampu menjual 250 sampai 300 ekor lele per hari.
Meskipun warungnya kecil dan sangat sederhana, tetapi selalu ramai dipadati pengunjung. Palin ramai sekitar pukul 17.00 sampai 19.00.
Salah satu pegawai juga mengungkap, mereka biasanya hanya jualan empat jam. Karenanya jika ingin makan pecel lele ini, disarankan datang lebih awal.
“Ini kalau lagi rame kita jualan dari buka jam 15.00 nanti jam 19.00 juga udah habis,” jelas pegawai pecel lele Briyan Jaya kepada detikFood.
Kenikmatan pecel lele di warung satu ini bisa dibaca pada halaman selanjutnya!
Simak Video “Sudah Ada Sejak 1958, Begini Penampakan Restoran Ayam Tjap Benteng“
[Gambas:Video 20detik]