Jakarta –
Saat stress seseorang cenderung ingin konsumsi makanan berlemak tinggi. Namun, penelitian ini menunjukkan jika stress bisa diatasi dengan minuman nikmat berikut.
Pikiran yang sedang stress membuat seseorang cenderung memiliki keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak, termasuk makanan cepat saji yang digoreng atau tinggi gula. Namun, makanan cepat saji efeknya sangat tidak baik bagi tubuh, terutama ketika dimakan dalam porsi berlebih.
Oleh karena itu, sebuah studi baru dilakukan untuk membuktikan apakah makanan mengandung flavonoid dapat meredakan stress yang kerap memicu keinginan makan berlemak.
Asisten profesi ilmu gizi di Universitas Birmingham di Inggris, Catarina Rendeiro mengungkap bahwa makanan berlemak dapat menganggu pemulihan pembuluh darah tubuh dari stress.
Untuk penelitian ini, sekelompok orang dewasa muda dan sehat masing-masing mengonsumsi dua croissant dengan salted butter, 1 1/2 iris keju cheddar, dan minuman kakao dengan kandungan flavonol tinggi dan rendah untuk sarapan, lapor nypost.com (18/11/2024).
Khusus untuk minuman kakao, dibuat dengan melarutkan 12 gram bubuk kakao ke dalam secangkir susu murni.
Per sajian terkandung 5.6 miligram flavonol pada bubuk kakao rendah flavonol. Sedangkan, ada 695 miligram flavonol pada bubuk kakao dengan kandungan flavonol tinggi.
Minuman cokelat tinggi flavonol disebut dapat meredakan stress. Foto: iStock
|
Mengapa flavonol di dalam bubuk kakao ini menjadi hal penting? The Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi setidaknya 400 sampai 600 mg flavonol setiap hari.
Menurut penjelasan Rosalind Baynham, flavonol merupakan senyawa yang tersedia dalam beberapa buah, sayuran, teh, beri, bahkan kakao yang belum diproses. Flavonol dikenal bermanfaat untuk mengatur tekanan darah tinggi dan menjaga kesehatan kardiovaskular.
Para kelompok studi diperbolehkan untuk beristirahat setelah mengonsumsi sarapan tersebut sebelum mereka dihadapkan dengan ujian matematika yang menegangkan.
Saat mereka mulai ujian dan menjawab sebanyak mungkin pertanyaan dalam delapan menit, para peneliti mengukur aliran darah dan kadar oksigen otak mereka serta menilai risiko penyakit jantung.
Menurut Baynham, “Tugas yang menegangkan ini menyebabkan peningkatan signifikan pada detak jantung dan tekanan darah, mirip dengan stres yang mungkin dihadapi sehari-hari.”
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat flavonol di kakao dapat membantu atasi masalah ini. Foto: Getty Images/Narong KHUEANKAEW
|
Tim mereka juga menemukan hasil bahwa konsumsi makanan tinggi lemak dibarengi dengan minuman rendah flavonol saat stress mental, dapat mengurangi fungsi sistem peredaran darah. Efeknya pun bertahan hingga 90 menit setelah masa stress usai.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa aliran darah secara signifikan lebih baik setengah jam dan 90 menit setelah pemicu stress muncul ketika ada asupan kakao dengan kandungan flavonol lebih tinggi daripada kakao dengan flavonol rendah.
Namun, flavonol pada kakao tidak meningkatkan pengiriman oksigen ke otak atau memengaruhi suasana hati.
Cokelat yang terbuat dari biji kakao juga telah terbukti memiliki efek relaksasi pada sistem saraf hingga membantu menurunkan hormon stress, seperti kortisol dalam tubuh.
(aqr/adr)