Jakarta –
India tengah dihebohkan dengan kasus restoran palsu. Pelanggan diminta hati-hati karena restoran itu bukannya menjual makanan, tetapi hal lain, seperti cairan dan obat terlarang!
Di satu sisi perkembangan teknologi sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Namun, di sisi lain, kecanggihan teknologi bisa juga dipakai untuk hal-hal negatif, seperti penipuan.
Tindakan penipuan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Bahkan, ada sebagian orang yang melakukan penipuan dengan cara membuat restoran palsu, seperti yang sedang heboh di India.
Seorang pria yang tinggal di ibu kota Punjab, Chandigarh belum lama ini melaporkan sebuah restoran yang diduga palsu.
Melalui unggahan di X, pria bernama Nitish Anand membagikan hasil tangkap layar (screenshot) sebuah gerai makanan di aplikasi Zomato yang menawarkan hidangan sangat mahal. Nitish pun bertanya-tanya apa yang terjadi di aplikasi Zomato. Mengapa ada restoran yang menawarkan harga tinggi dengan lokasi tidak jelas, lapor Times Now News (18/11/2024).
Jika dilihat dari bukti screenshot, menu-menu yang ditawarkan restoran itu terdiri dari Naughty Strawberry, Blue Adventure, Mojito, Juice, dan lain sebagainya. Harga satu minumannya pun dibanderol sekitar 1205 rupee sampai 1485 rupee atau sekitar Rp 227.000 sampai Rp 280.000.
Pria ini menunjukkan bukti screenshot terkait restoran palsu tersebut. Foto: X
|
Melihat restoran tersebut memiliki daftar menu aneh dan lokasi tidak jelas, ia bertanya-tanya mungkinkah ini hanya kedok pencucian uang atau bisnis gelap lainnya?
“Saya jadi bertanya-tanya: mungkinkah ini kedok untuk pencucian uang atau bisnis gelap lainnya?” jelasnya dalam unggahan tersebut.
Nitish juga bertanya kepada netizen di X apakah mereka juga menyadari pola serupa di kota lain terkait restoran seperti ini.
“Atau apakah ada seseorang yang mengerti apa yang terjadi di sini? Saya senang jika bisa bertukar pikiran?” lanjutnya.
Pria tersebut mencoba iseng pesan makanan dan minuman di restoran tersebut. Namun, benar saja, pesanannya tidak pernah sampai. Menurutnya, setelah beberapa lama menunggu, pesanan tidak sampai dan justru restoran menunjukkan kalau sudah tutup.
Unggahan ini lantas viral dengan beberapa netizen membagikan spekulasi masing-masing.
Menurut salah satu netizen, rasa-rasa minuman yang ditawarkan restoran itu mirip seperti rasa yang biasa dipakai dalam cairan vapes. Harganya juga tampak konsisten.
(Gambar hanya ilustrasi) Restoran ini diduga menjual cairan vapes atau obat-obatan terlarang. Foto: X
|
Netizen lain menyetujuinya dengan mengungkap, “Betul. Saya tahu persis di kota lain juga ada operasi seperti ini, mereka terutama menjual vapes dan katrid (tempat penampungan tinta untuk pencetak). Harganya juga hampir sama, sekitar Rs 1000 (Rp 188 ribu) – Rs 1200 (Rp 226 ribu) per item.”
Sedangkan netizen lain berspekulasi jika restoran ini melakukan perdagangan obat-obatan terlarang. Menurutnya, dengan harga mahal seperti itu pasti hanya ada ‘segelintir’ orang yang memesan.
Adapun netizen yang menyoroti restoran serupa yang letaknya juga ada di Nayagaon. Restoran seperti itu mengundang banyak misteri.
Meskipun isu ini heboh, tetapi belum bisa dipastikan maksud dan tujuan restoran seperti itu. Namun, sebagian besar netizen memang menganggap bahwa restoran palsu itu menjual cairan vapes atau obat-obatan terlarang.
(aqr/adr)