Tokyo –
Kepadatan wisatawan di Gunung Fuji memerlukan strategi baru, terutama soal transportasi. Rencananya, bakal dibangun trem.
Dilansir dari Asahi Shimbun pada Selasa (19/11/2024), pemerintah Jepang mengusulkan trem tanpa rel dan beban karet untuk mengangkut pendaki ke Gunung Fuji. Trem itu dibuat oleh perusahaan CRCC China.
Awalnya, Jepang berencana untuk membangun sistem kereta ringan yang menghubungkan pangkalan dengan stasiun pendakian kelima dari Jalur Yoshida yang populer ke puncak.
Prefektur Yamanashi sudah menjadi rumah bagi rute paling populer yang digunakan oleh pendaki gunung berapi setinggi 3.776 meter itu. Rencana pemasangan trem ini akan segera diumumkan, kata salah satu pejabat yang tidak ingin namanya disebutkan karena informasinya belum dipublikasikan.
Gunung Fuji, yang membentang di prefektur Yamanashi dan Shizuoka, adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Jepang.
Banyaknya turis membuat polusi dari arus bus dan mobil wisatawan di stasiun kelima, serta kepadatan di jalur setapak, telah menjadi masalah bagi pihak berwenang yang berusaha membersihkan lokasi yang dianggap sakral oleh orang Jepang tersebut.
Gunung Fuji terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2013, ini membuatnya semakin populer. Namun, keistimewaan tersebut diberikan dengan syarat Jepang mengurangi kepadatan, kerusakan lingkungan akibat pengunjung, dan memperbaiki lanskap buatan, seperti tempat parkir besar yang dibangun untuk menampung wisatawan.
“Autonomous Rapid Transit” milik CRRC yang terdaftar di Shanghai adalah trem generasi baru yang menggunakan marka jalan magnetik dan dapat dioperasikan tanpa awak.
Prefektur Yamanashi berencana menggunakan hidrogen yang diproduksi secara lokal untuk menggerakkan trem, kata pejabat tersebut. Sistem transit tersebut diharapkan dapat memangkas biaya proyek hingga 40 persen dari sekitar 140 miliar yen atau sekitar Rp 22 triliun lebih untuk pembangunan sistem rel.
“Rencana baru tersebut akan memungkinkan prefektur untuk menggunakan jalan tol Fuji Subaru Line yang sudah ada dan melarang masuknya semua kendaraan pribadi dan bus wisata,” kata orang tersebut pada Reuters.
Prefektur tersebut berharap untuk melakukan uji coba paling cepat pada tahun fiskal berikutnya yang dimulai pada bulan April.
Yamanashi juga bermaksud untuk membangun jaringan trem yang akan menjangkau kota-kota setempat dan terhubung ke sistem rel levitasi magnetik yang direncanakan oleh Central Japan Railway pada tahun 2030-an.
Sementara itu, Prefektur Yamanashi menolak berkomentar mengenai rencana tersebut.
Selama musim pendakian musim panas antara bulan Juli dan September tahun ini, gunung tersebut menampung 204.316 pendaki. Pihak berwenang mengatakan mereka berharap untuk mengendalikan jumlah pengunjung melalui sistem angkutan umum.
(bnl/fem)