Jakarta –
Pemerintah Edinburgh berencana menerapkan pajak turis. Pelaku usaha dan masyarakat dimintai pendapat sebelum aturan itu benar-benar diterapkan.
Pajak turis itu akan diberlakukan dengan biaya 5 persen dari belanja wisatawan. Pemerintah setempat memperhitungkan bisa menghasilkan pendapatan sebesar 50 juta pound sterling per tahun lewat pajak itu.
Dana tersebut akan diinvestasikan kembali untuk kepentingan kota. Sebelum diputuskan, pemerintah mengumpulkan pendapat dan saran dari warga lebih dahulu.
Dikutip dari Edinburgh News, Selasa (19/11/2024) Dewan Kota Edinburgh menyebutkan bahwa lebih dari 3.000 orang telah berpartisipasi dalam jajak pendapat terkait rencana pungutan pengunjung itu. Sejauh ini, sebagian besar warga mendukung usulan tersebut.
Pemimpin Dewan Kota, Cammy Day, mengimbau agar para pelaku bisnis yang beroperasi di Edinburgh turut menyampaikan pandangan mereka sebelum jajak pendapat ditutup pada 15 Desember. Dalam sebuah pengarahan bisnis kepada perwakilan industri, ia mendorong mereka untuk tidak melewatkan momentum itu.
“Kesempatan untuk turut membentuk peluang bersejarah bagi Edinburgh,” katanya.
Day juga berharap dapat menerima lebih banyak tanggapan dari pengunjung Edinburgh, serta kelompok usia yang lebih muda dan lebih tua, yakni mereka yang berusia antara 16-24 tahun dan 75 tahun ke atas.
Rencana pungutan pajak turis di Edinburgh diperkirakan akan menjadi yang pertama di Inggris dan diharapkan mulai diterapkan pada 24 Juli 2026. Pungutan tersebut akan berlaku untuk akomodasi berbayar seperti hotel, penyewaan jangka pendek, hostel, dan bed and breakfast, namun tidak mencakup tempat perkemahan.
Pendapatan yang terkumpul dari pungutan itu akan digunakan untuk berbagai inisiatif yang dianggap akan memberi manfaat bagi penduduk dan meningkatkan pengalaman pengunjung. Beberapa inisiatif tersebut antara lain adalah dana kas wilayah, perumahan terjangkau, pengembangan infrastruktur kota, pemasaran destinasi, serta dukungan untuk acara dan festival besar.
Dewan kota setempat memperkirakan bahwa jika pungutan tersebut diterapkan sebesar 5% dan dibatasi untuk tujuh malam berturut-turut, maka pada tahun 2030 pendapatan yang dihasilkan bisa mencapai 100 juta pound sterling.
“Dari banyaknya keterlibatan yang sudah kami lakukan sebelumnya, kami tahu bahwa penerapan pungutan pajak ini mendapat dukungan yang sangat besar di Edinburgh. Hal ini tercermin dengan jelas dalam tanggapan yang kami terima selama konsultasi,” kata Day.
“Kami berterima kasih kepada ribuan orang yang telah berpartisipasi dan memberi tahu kami pendapat mereka tentang skema ini, serta bagaimana mereka ingin dana yang terkumpul digunakan,” dia menambahkan.
Kemudia, Day menambahkan dengan potensi pendapatan puluhan juta pound sterling setiap tahunnya. Retribusi dari pajak turis itu akan memberikan peluang besar untuk berinvestasi dalam pemeliharaan dan pengembangan berbagai hal, menjadikan Kota Edinburgh sebagai destinasi yang luar biasa, baik untuk dikunjungi maupun ditinggali sepanjang tahun.
Setelah diterapkannya pajak turis itu akan menjadi sumber pendanaan baru terbesar dan paling mendukung bagi sektor budaya Edinburgh sejak dimulainya pendanaan Lotere Nasional 30 tahun yang lalu. Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar partisipan dalam konsultasi adalah warga Edinburgh, yang sangat antusias mengenai manfaat yang akan diperoleh kota dan masyarakat dari retribusi ini.
“Pesan saya sekarang adalah kepada para pelaku bisnis dan pengunjung, jangan lewatkan kesempatan ini untuk menyampaikan pendapatnya,” kata Day.
(upd/fem)