Jakarta –
Tidak ada yang menjamin sebuah bisnis berjalan lancar tanpa hambatan. Bahkan restoran berbintang Michelin saja bisa mendadak bangkrut dan merugikan pelanggannya.
Mempertahankan sebuah bisnis menjadi tantangan tersendiri bagi pemiliknya. Mulai dari menjaga konsistensi hingga memastikan kondisi keuangan bisnis berjalan dengan lancar perlu diperhatikan.
Tidak ada yang mampu menjamin sebuah bisnis akan tetap bertahan selamanya. Walaupun sekilas bisnis kuliner tersebut tampak sudah sukses dan memiliki pamor yang begitu tinggi.
Sebuah kabar mengejutkan datang dari restoran berbintang Michelin yang sedang banyak diminati foodies. Penutupannya yang mendadak diakui para pelanggan mendatangkan kerugian yang tak sanggup untuk diganti pihak restoran.
Penutupan restoran berbintang Michelin menjadi kabar buruk bagi pelanggannya. Foto: NDTV
|
Restoran bernama Purnell’s yang berlokasi di Birmingham, Inggris dilaporkan oleh NDTV (11/11) resmi menutup restorannya pada 12 Oktober 2024. Chef Glynn Purnell, mengaku mengalami kesulitan ekonomi dan beberapa tantangan besar lain dalam industri kuliner.
Penutupannya menjadi momok menakutkan bagi pelanggan karena banyak dari mereka yang memiliki voucher untuk makan di Purnell’s dan belum sempat ditukarkan. Voucher makan tersebut bernilai hingga jutaan rupiah, sampai-sampai dikabarkan pula sebagian pemilik voucher masih belum mengetahui bahwa Purnell’s sudah resmi tutup permanen.
Salah satu pelanggan yang menjadi korbannya ialah Ben Price. Price membenarkan dirinya memiliki voucher untuk makan di Purnell’s yang totalnya lebih dari Rp 5 juta.
“Aku merasa ini sangat tragis mereka mengambil sejumlah uang dari banyak orang dan tidak bisa mengembalikannya atau memindahkan ke restoran milik Glynn yang lain,” ujarnya.
Chef Glynn Purnell dianggap tak mampu mengompensasi kerugian pelanggan yang menyentuh jutaan rupiah. Foto: NDTV
|
Perlu diketahui bahwa setelah Purnell’s resmi tutup, Glynn Purnell masih memiliki dua restoran yang beroperasi di Inggris. Ada Plates by Purnell’s di Birmingham dan The Mount by Glynn Purnell yang berlokasi di Henley-in-Arden.
Selain Price, Angela Blacker juga mengaku menanggung kerugian yang serupa. Blacker memiliki voucher makan siang untuk dua orang senilai Rp 2,2 juta dan belum sempat digunakan sama sekali.
Menanggapi kehebohan yang terjadi, chef Purnell sendiri tak banyak bicara. Ia merasa masih beruntung karena sebagian bisnisnya tetap bertahan tetapi juga menyesali atas penutupan Purnell setelah dikelolanya selama 17 tahun.
Restoran yang tutup ini sampai telah menyandang penghargaan bintang satu dari Michelin Guide. Sayangnya pihak restoran mengaku belum bisa memberikan kompensasi apapun tanpa alasan atau klarifikasi yang jelas kepada pelanggan yang terdampak.
(dfl/odi)