Lisbon –
Warga Lisbon kini bisa tidur dengan tenang setelah ditiadakannya penerbangan malam di wilayah mereka.
Rencananya sudah tidak akan ada lagi pesawat yang beroperasi di Bandara Humberto Delgado Lisbon antara pukul 01.00 hingga 05.00 waktu setempat. Kebijakan itu diterapkan setelah pemerintah mendengarkan keluhan dari warga, kelompok lingkungan, serta dewan kota.
Melansir Euronews, Jumat (15/11/2024) penerbangan malam telah menjadi masalah yang terus-menerus mengganggu kualitas tidur penduduk Lisbon. Sebuah organisasi non pemerintah yang melingkupi soal lingkungan, Zero, sebelumnya telah mengajukan permohonan untuk melarang penerbangan malam, dengan alasan bahwa pesawat menyebabkan kebisingan dan polusi udara.
Meskipun pemerintah telah menerapkan undang-undang yang membatasi jumlah penerbangan malam dari bandara. Zero mengklaim bahwa bandara telah melanggar batasan tersebut dalam kurun waktu dua minggu, Zero mencatat adanya 115 penerbangan tambahan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
Menteri Infrastruktur dan Perumahan, Miguel Pinto Luz, mengumumkan keputusan tersebut sebagai langkah maju yang signifikan. Keputusan itu diambil oleh kelompok kerja yang dibentuk untuk menangani masalah penerbangan malam dan diumumkan pada hari yang sama ketika puluhan warga menggelar protes di luar bandara kota.
Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan larangan penerbangan malam itu akan mulai diberlakukan. Beberapa kelompok lokal yang mendukung larangan tersebut seperti Aeroporto Fora dan Lisboa Melhora, meragukan apakah kebijakan itu apakah akan membawa dampak yang besar bagi kesehatan dan kesejahteraan warga.
Mereka juga mengkritik bahwa beberapa penerbangan yang sudah dijadwalkan saat ini tidak dijelaskan dalam pengumuman apakah akan tetap diizinkan, dan apakah larangan itu bersifat total atau hanya berlaku untuk penerbangan terlambat dari bandara asal.
Bandara Humberto Delgado terletak sekitar tujuh kilometer di timur laut pusat Kota Lisbon dan melayani penerbangan domestik serta internasional. Namun, bandara tersebut sudah cukup tua dan memerlukan renovasi besar yang diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga tahun dengan biaya sekitar 300 juta euro.
Banyak warga yang khawatir jika bandara yang ada akan diperluas, sehingga mereka mendesak pemerintah untuk membangun bandara baru di luar kota, bukan hanya merenovasi bandara lama.
Larangan penerbangan malam itu datang pada saat yang sama dengan kritik terhadap jumlah pengunjung yang terus meningkat di Portugal. Beberapa kota di Portugal juga mulai mengenakan pajak turis permanen.
Sejak bulan September, Lisbon mengenakan ‘taxa turistica’ sebesar 4 euro per orang untuk satu malam bagi pengunjung yang berusia di atas 12 tahun, berlaku selama tujuh malam pertama menginap. Sementara itu, Albufeira di Algarve mulai menerapkan pajak turis pada bulan Mei 2024, sebesar 2 euro per orang untuk satu malam selama musim ramai (April hingga Oktober), dan 1 euro per orang per malam di luar musim puncak.
Kota Faro juga akan mengenakan pajak turis sepanjang tahun mulai Maret tahun depan, dengan tarif 2 euro per malam di musim puncak dan €1 di musim sepi. Portugal semakin populer sebagai destinasi wisata sepanjang tahun. Menurut data dari Institut Statistik Nasional, dada periode Januari hingga Agustus tahun ini, negara tersebut menerima 13,1 juta pengunjung yang mencatatkan kenaikan 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(upd/wsw)