Phuket –
Seorang turis Ukraina menjadi korban perampokan mata uang kripto saat liburan di Phuket. Ia dijebak oleh turis yang ternyata adalah teman si korban.
Dilansir dari Crypto News pada Rabu (13/11/2024), Viacheslav Leibov (18) datang ke kantor polisi Kamala untuk melaporkan perampokan yang dialaminya. Ia mengatakan insiden terjadi di kamar hotel temannya, pada Jumat pukul 22.45 waktu setempat.
Leibov menerima ajakan main dari Alfred Chernyshuk (18), seorang teman yang juga berasal dari Ukraina. Saat berada di sana Leibov tidak sendiri, Arman Grigoryan, turis Armenia (21) yang mengaku teman Chernyshuk datang tak lama setelah Leibov.
Tak ada yang aneh di sana, sampai Leibov meminta izin untuk menggunakan kamar mandi. Ternyata, dua orang itu sudah merencanakan hal jahat.
Di kamar mandi, Leibov dipukuli, tangannya juga diikat dengan tali dan kabel. Sambil mengancam, dua orang itu menggunakan kekerasan fisik jika keinginannya tidak dituruti.
Leibov ingat, dua orang itu memperlengkapi diri dengan palu dan pisau panjang. Mereka mengancam akan mematahkan jarinya kecuali ia mentransfer uang dengan jumlah 8,56 juta baht (Rp 3,8 miliar) ke rekening yang mereka tentukan.
Turis Ukraina itu mencoba untuk bernegosiasi sampai setengah dari jumlah uang yang ditentukan, namun ia akhirnya melakukan pengiriman uang dalam bentuk kripto sesuai dengan jumlah yang diminta diawal.
Setelah transfer, para pelaku mengikat Leibov ke tempat tidur dan memperingatkannya agar tidak melaporkan kejadian tersebut sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.
Setelah berhasil membebaskan diri, korban mengonfirmasi kepada resepsionis hotel bahwa para tersangka, Grigoryan dan Chernyshuk, memang telah menyewa kamar tersebut.
Leibov segera berusaha menemukan para tersangka di bandara Phuket sebelum mengajukan laporan resmi di kantor polisi Kamala. Usahanya sia-sia, sehingga ia melapor ke kepolisian sebagai jalan terakhir. Kini kasusnya masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
(bnl/fem)