Jakarta –
Afrika Selatan menawarkan tur tidak biasa. Jelajah wisata dipandu oleh para mantan narapidana yang terletak di Pulau Robben, pulau tempat Nelson Mandela diasingkan.
Mengutip Express, Selasa (29/10/2024) wisata dengan nuansa kelam itu atau ‘dark tourism’ sedang ramai beberapa tahun ini, banyak pengunjung yang tertarik untuk mengeksplorasi sisi sejarah dan budaya yang memilukan.
Salah satu destinasi wisata gelap yang paling terkenal adalah Pulau Robben di Afrika Selatan. Pulau itu kini menjadi situs warisan dunia UNESCO yang berlokasi sekitar 11 kilometer dari pantai Cape Town.
Dulunya, Pulau Robben dikenal karena kondisi penjaranya yang sangat buruk, tetapi sekarang menjadi simbol perjuangan Afrika Selatan dalam meraih demokrasi dan ketahanan terhadap Apartheid.
Selama lebih dari 400 tahun, Pulau Robben berfungsi sebagai tempat pengasingan dan penahanan. Tahanan paling terkenal di pulau itu adalah Nelson Mandela yang menghabiskan 18 dari 27 tahun masa penahanannya di sini, bersama ribuan tahanan politik lainnya.
Kini, wisatawan dapat mengunjungi Pulau Robben dengan menggunakan kapal feri yang berangkat dari Victoria & Alfred Waterfront di Cape Town.
Banyak tur wisata di sana dipandu oleh mantan narapidana yang akan berbagi pengalaman dan tentunya memandu pengunjung menjelajahi kompleks penjara dengan tingkat keamanan tinggi itu.
Selain sebagai penjara, Pulau Robben juga memiliki berbagai fungsi selama beberapa abad. Tempat itu pernah menjadi koloni penderita kusta dari tahun 1846 hingga 1931 dan kemudian berfungsi sebagai pangkalan militer selama Perang Dunia II.
Pada abad ke-20, Pulau Robben menjadi simbol perlawanan, di mana tahanan politik, termasuk Mandela dipaksa bekerja di pertambangan dalam kondisi yang sangat berat. Banyak bangunan dari periode tersebut bisa dilihat wisatawan, termasuk tambang batu yang digunakan para tahanan untuk membangun gerbang utama penjara.
Selain mengikuti tur, pengunjung juga dapat mendatangi tempat-tempat penting seperti mercusuar abad ke-19, tugu peringatan Perang Dunia II, dan gereja penderita kusta.
Museum Pulau Robben (RIM) yang mengelola pulau itu dengan sangat menjaga pulau tersebut sebagai situs bersejarah dan sarana edukasi. Di sana RIM menerapkan berbagai program konservasi, pendidikan, pengembangan pariwisata, penelitian, pengarsipan hingga pemeliharaan warisan umum.
(upd/fem)