Jakarta –
Beban puncak (BP) listrik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini diproyeksi naik dibanding tahun sebelumnya. Namun, beban puncak tersebut masih lebih rendah dibanding hari normal.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Mohamad Priharto Dwinugroho menerangkan, proyeksi beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri tanggal 10 April 2024 sebesar 32.750 MW dengan daya mampu pasok (DMP) 51.350 MW. Sehingga, terdapat cadangan total sebesar 18.600 MW atau 56,79%.
Beban puncak pada Lebaran tahun ini lebih rendah 34,2% dibanding hari normal. Namun, tumbuh sebanyak 8,63% dibanding Lebaran tahun sebelumnya.
“Pasokan listrik secara nasional dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri secara umum dalam kondisi aman,” katanya di Kantor BPH Migas Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Dia mengatakan, pasokan energi primer berupa batu bara, gas dan BBM untuk pembangkit mencukupi. Dia mengatakan, stok rata-rata batu bara di PLTU di Jawa Madura Bali (Jamali) sebesar 26,1 hari operasi (HOP).
Lalu, Sumatera Kalimantan 22,4 HOP dan Sulawesi Maluku Papua 32,6 HOP. Dia bilang, pasokan BBM juga dalam kondisi aman.
“Pasokan BBM dalam kondisi aman dan terpenuhi dengan rata-rata 7,5 sampai 12,7 HOP,” katanya.
Ia menambahkan, pasokan gas juga dalam kondisi aman. “Pasokan gas sesuai dengan kebutuhan operasi sistem untuk sistem regional dalam keadaan aman,” imbuhnya.
(acd/das)