Jakarta –
Inilah negara terdekat yang menampung orang-orang yang tak mau berperang dari Ukraina juga Rusia. Menjadi oasis buat warga dua negara itu.
“Orang-orang kami menghormati orang-orang Rusia dan Ukraina. Saya sama sekali tidak melihat adanya hubungan yang buruk,” kata Savo Dobrovic, seorang pemilik properti di resor Adriatik Budva, dikutip dari BBC, Senin (14/10/2024).
Puluhan ribu orang dari pihak-pihak yang berseberangan dalam perang yang pahit dan berlarut-larut, datang ke sebuah negara kecil di Balkan.,Montenegro dianggap sebagai tempat terbaik untuk mereka saat ini.
Sejak Februari 2022, para pengungsi Ukraina dan orang-orang buangan Rusia telah menyebar ke seluruh Eropa, melarikan diri dari perang, wajib militer, dan pemerintahan Vladimir Putin.
Lebih dari empat juta orang telah melarikan diri dari Ukraina untuk mendapatkan perlindungan sementara di Uni Eropa, yakni ke Jerman, Polandia, dan tempat lainnya.
Namun di luar Uni Eropa, Montenegro telah menerima lebih dari 200.000 orang Ukraina, menjadikannya negara dengan populasi pengungsi Ukraina per kapita tertinggi di dunia.
“Orang Montenegro sangat sabar, mereka adalah orang-orang yang ingin membantu,” kata Dobrovic.
Kata polako yang berarti “pelan-pelan”, merupakan bagian tak terpisahkan dari gaya hidup mereka.
“Saya takjub, mereka adalah orang-orang pegunungan, tetapi yang tersisa dari sifat berisik mereka hanyalah keinginan untuk memeluk Anda,” kata Natalya Sevets-Yermolina, yang mengelola pusat kebudayaan Rusia, Reforum, di Budva.
Montenegro, anggota Nato dan calon anggota Uni Eropa, bukannya tanpa masalah. Montenegro memiliki populasi etnis Serbia yang cukup besar, banyak di antaranya bersimpati pada Rusia, dan enam diplomat Rusia diusir dua tahun lalu karena dicurigai sebagai mata-mata.
Namun, Montenegro mendapat pujian atas responnya terhadap krisis pengungsi, khususnya keputusan untuk memberikan status perlindungan sementara bagi warga Ukraina, yang kini telah diperpanjang hingga Maret 2025.
Angka-angka terbaru dari bulan September tahun lalu menunjukkan bahwa lebih dari 10.000 orang telah menerima bantuan, dan PBB menyatakan bahwa 62.000 orang Ukraina telah mendaftarkan diri mereka untuk mendapatkan status resmi.
Jumlah tersebut hampir 10% dari populasi Montenegro, dan ribuan lainnya berasal dari Rusia dan Belarusia.
Bagi semua kelompok ini, Montenegro menarik karena rezim bebas visanya, bahasanya yang mirip, agamanya yang sama, dan pemerintahannya yang condong ke Barat.
Sambutan tersebut tidak selalu berdampak pada kualitas hidup mereka. Meskipun ada banyak pekerjaan bagi para imigran di daerah pesisir, namun pekerjaan tersebut sering kali hanya bersifat musiman dan bergaji rendah.
Pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik dan profesional lebih sulit ditemukan. Kesulitan lain adalah hampir mustahil untuk mendapatkan kewarganegaraan di sini, sebuah masalah karena tidak dapat memperbarui paspor.
Ada kehadiran Rusia yang kuat di Montenegro selama bertahun-tahun, dan negara ini memiliki reputasi, mungkin secara tidak adil, sebagai tempat bermain bagi orang-orang yang sangat kaya. Banyak orang Rusia dan Ukraina yang memiliki properti atau koneksi keluarga, tetapi itu bukanlah jaminan.
Tempat penampungan nirlaba Pristaniste (Haven) yang berbasis di Budva ini menyediakan tempat yang aman dan sambutan hangat bagi para pendatang yang paling putus asa selama dua minggu, sembari mereka menemukan jati diri mereka.
Mereka diberi bantuan dalam hal dokumentasi, mencari pekerjaan dan rumah susun, dan warga Ukraina juga dapat datang selama dua minggu sebagai “liburan” dari perang.
(msl/fem)