Jakarta –
Permintaan untuk GPU AI Nvidia Blackwell sangat tinggi, bahkan pasokan untuk 12 bulan ke depan sudah ludes dipesan.
Hal ini diungkap oleh CEO Nvidia Jensen Huang dalam acara pertemuan dengan para investor yang digelar oleh Morgan Stanley. Menurut analis Morgan Stanley Joe More, Huang menyebut Nvidia mengalami backlog selama 12 untuk GPU Blackwell.
Kejadian serupa juga sebelumnya pernah terjadi untuk GPU Hopper Nvidia, yang terjadi pada beberapa kuartal yang lalu, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (14/10/2024).
Pesanan Blackwell itu mayoritas datang dari konsumen-konsumen lama Nvidia, seperti Amazon Web Services (AWS), CoreWeave, Google, Meta, Microsoft, dan Oracle. Perusahaan-perusahaan ini sudah membeli setiap chip Blackwell yang diproduksi di pabrik TSMC untuk empat kuartal ke depan.
Permintaan yang sangat ini menunjukkan kalau Nvidia sudah pasar AI Nvidia akan berkembang hingga tahun depan, sekalipun mereka mendapat perlawanan dari perusahaan lain seperti AMD, Intel, dan berbagai perusahaan penyedia layanan cloud yang mau membuat prosesor AI-nya sendiri.
“Pandangan kami berlanjut bahwa Nvidia akan menglaami meningkatan pangsa pasar untuk prosesor AI pada 2025, sejalan dengan pengguna terbesar untuk silikon tersebut melihat peningkatan yang sangat besar dengan solusi Nvidia tahun depan,” kata Moore dalam catatan untuk para investornya.
Nvidia merilis GPU Blackwell pada Maret lalu, yaitu chip GPU B200 dan “chip super” GB200 Grace. Prosesor ini mumpuni untuk menangani pengolahan data berat untuk large language model (LLM) inference, dan di sisi lain bisa mengurangi konsumsi daya secara signifikan.
Mereka pun bisa mengatasi pengepakan yang terjadi di B100 dan B200, sehingga bisa meningkatkan jumlah produksinya. Kedua GPU tersebut menggunakan teknologi pengepakan TSMC CoWoS-L, dan TSMC-lah yang kemudian diragukan apakah bisa memenuhi lonjakan permintaan yang sangat tinggi.
Hambatan lain yang bisa mengganggu produksi Blackwell adalah pasokan memori HBM3E, yang sangat penting untuk GPU super kencang seperti Blackwell. Pasalnya saat ini Nvidia masih belum juga meluluskan memori HBM3E dari Samsung dari pengujian mereka, yang diyakini akan membuat rantai pasokan komponen semakin rumit.
Meski pada awalnya Nvidia mengakui bahwa tingkat kesuksesan produksi Blackwell tergolong rendah, mereka yaking bisa menggenjot produksi Blackwell pada Q4 2024. Mereka diperkirakan akan mengapalkan chip Blackwell senilai miliaran dolar pada kuartal akhir tahun ini.
(asj/asj)