Jakarta –
Pria ini memesan makanan via online, tetapi menolak untuk membayar. Ia berdalih bukan dia yang pesan, melainkan hantu kekasihnya. Begini ceritanya!
Ada-ada saja yang dilakukan pria di Provinsi Chon Buri, Thailand. Demi mendapat makanan gratis, pria bernama Than tersebut sampai merekayasa cerita konyol.
Dikutip dari Thaiger (02/10/24) insiden pemesanan makanan itu terjadi pada pada 1 Oktober 2024 sekitar pukul 23.30. Ketika pesanannya tiba, Than menolak untuk membayar.
Ia bersikeras bahwa ia tidak melakukan pemesanan tersebut karena ia sedang tidur di waktu pemesanan. Hal ini membuat Penapha, kurir pengantar makanan menjadi bingung.
Ogah Bayar Pesanan Makanan, Pria Ini Ngaku yang Pesan Hantu Kekasihnya Foto: Khaosod
|
Mengejutkan lagi, Than mengatakan bahwa yang pesan makanan tersebut adalah hantu kekasihnya yang suka bergentayangan. Penapha pun langsung melaporkan kejadian ini ke polisi.
Penapha melaporkan bahwa seorang pelanggan bernama Than menolak membayar pesanan KFC senilai Rp 400.000. Setibanya di sana, polisi langsung menemukan Than di tempat tinggalnya.
Saat kedatangan polisi tersebut, Than sedang duduk di luar kama sewaannya. Than menceritakan kisah mengerikan saat dimintai keterangan, bahwa bukan ia yang memesan makanan.
Dengan anehnya ia mengklaim bahwa roh mendiang kekasihnya telah merasukinya untuk melakukan hal tersebut. Karena tak punya uang, akhirnya Than setuju untuk ikut petugas ke kantor polisi.
Ilustrasi pengantar makanan. Foto: iStock
|
“Pelanggan memesan KFC senilai Rp 400.000 dan memilih membayar saat pengiriman. Tapi ketika saya tiba, dia bilang dia tidak punya yang dan ada hantu yang memesan makanan itu,” ujar Penapha kepada pers.
Lebih lanjut, Penapha mengatakan bahwa Than juga mengancam bahwa jika ia kelaparan, ia mungkin akan membunuh seseorang.
Penapha juga menambahkan bahwa dia sebelumnya telah mengirimkan ke pelanggan yang sama yang telah membayar penuh pada waktu itu.
Penpaha menjelaskan bahwa ia tidak dapat membataskan pesanan di sistem karena kebijakan perusahaan. Jika pelanggan memesan dan menolak membayar saat pengiriman, maka kurir tidak dapat membatalkannya.
Dengan kejadian ini, tentu dapat merugikan Penapha sebagai kurir pengantar makanan. Sementara itu, petugas polisi setelah berbicara dengan Than, menduga bahwa Than memiliki masalah kejiwaan.
Kemudian, mereka memutuskan untuk membantu Penapha dengan membawa dia dan Than ke kantor Polisi Don Hua Lo. Di sana, polisi secara kolektif membayar Rp 400.000 untuk mengganti kerugian Penapha.
(raf/odi)