Jakarta –
Seorang pria asal Indonesia mengaku sebagai kolektor wine yang piawai nan cerdas. Ternyata kisahnya berakhir sebagai pemalsu wine terbesar sepanjang sejarah.
Bagi penikmatnya, wine atau minuman hasil fermentasi anggur tidak hanya diperlakukan seperti minuman. Fermentasinya yang butuh waktu lama membuat wine juga banyak dicari sebagai benda koleksi terutama yang langka dan berasal dari brand-brand terkenal.
Biasanya budaya koleksi wine dilakukan oleh mayoritas orang Eropa yang gemar mengonsumsinya. Tetapi ada satu nama orang Asia, berasal dari Indonesia, yang sempat mencuat di tengah perkumpulan kolektor wine dunia.
Melansir akun X @_iamrobot_ (25/9) ia adalah Rudy Kurniawan. Rudy dengan cepat membangun reputasi dirinya sebagai seorang kolektor wine yang cerdas dan piawai dalam menilai wine.
Baca juga: 5 Fakta Fortune Cookie yang Dianggap Pembawa Keberuntungan
Sosok Rudy Kurniawan berhasil menciptakan citra dirinya sebagai kolektor wine profesional. Foto: X/_iamrobot_
|
Rudy Kurniawan memiliki nama asli Zhen Wang Huang ini lahir di Jakarta 10 Oktober 1976. Usai memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat, ia dengan giat membangun citra dirinya pada dunia wine hingga bergabung dengan kelompok eksklusif pada kolektor wine kaya di Los Angeles.
Sosok Rudy sampai disebut sebagai bocah ajaib karena keahlian lidah dan hidungnya dalam mencicipi wine. Ia gencar mengikuti berbagai lelang demi mendapatkan wine yang langka terutama dari Burgundy dan Bordeaux sebagai penghasil wine terbaik di dunia.
Ia tak segan-segan mengeluarkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah demi mendapatkan wine terlangka di dunia. Ternyata wine tersebut sengaja dibelinya untuk diracik dan dicampur antara wine mahal dan wine murah di laboratorium khusus pada rumahnya di Los Angeles, Amerika Serikat.
Adalah Bill Koch, salah satu kolektor wine langka yang pertama kali mencium aksi licik Rudy dalam memalsukan wine. Kabar tersebut beredar dengan cepat pada kalangan kolektor wine hingga nama Rudy Kurniawan akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib untuk diinvestigasi.
Ternyata ia merupakan pemalsu wine dengan kasus terbesar sepanjang sejarah dunia. Foto: X/_iamrobot_
|
Setelah ditemukan hasil produksi winenya memiliki perbedaan mencolok, pada 2012 agen FBI menggeledah rumah Rudy di Los Angeles. Ditemukan ribuan botol wine, alat pemalsu wine, hingga label-label palsu cetakan Rudy sendiri yang berusaha meniru wine mahal.
Investigasi panjang telah dilakukan oleh FBI dan pihak kepolisian di Amerika Serikat. Tepat pada tahun 2013 akhirnya ia diseret ke pengadilan di New York dan dijatuhkan hukuman penjara 10 tahun pada 2014 serta denda sebesar Rp 430 miliar sebagai ganti rugi untuk korban yang tertipu.
Laporan atas nama Rudy Kurniawan dan kasus kriminalnya sampai tercium media asing dari berbagai penjuru dunia. Mengingat wine adalah minuman mahal yang banyak penggemarnya dan dikoleksi oleh para kolektor kelas kakap.
Kasus pemalsuan wine ulung dari Rudy Kurniawan ini menjadi sorotan internasional sampai menimbulkan banyak penciptaan khusus. Salah satunya sistem verifikasi wine yang canggih dengan menggunakan chip RFID dan label unik yang dapat dilacak secara digital guna mencegah pemalsuan wine serupa yang merugikan.
(dfl/odi)