Jakarta –
Permintaan tiket MotoGP Mandalika 2024 masih jauh dari target. Kabarnya, biaya akomodasi yang tinggi menjadi salah satu penyebab utamanya. Lantas, semahal apa akomodasi MotoGP Mandalika dibandingkan MotoGP Sepang?
Sebagai catatan, hingga akhir Agustus kemarin, panitia mencatat baru ada 6 ribuan tiket yang terjual ke penonton. Padahal, penjualannya ditargetkan mencapai 80 ribu tiket. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada penurunan atmosfer di sirkuit saat balapan berlangsung.
Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka menduga, rendahnya peminat MotoGP Mandalika disebabkan biaya akomodasi yang mahal. Bahkan, ongkosnya jauh lebih besar dibandingkan MotoGP Sepang.
“Kita bandingkan dengan MotoGP Sepang, dana Rp 7 juta sudah dapat 3 hari 4 malam, termasuk akomodasi. Di MotoGP Mandalika, Rp 7 juta cuma akomodasi saja,” ujar Troy Warokka kepada detikOto, dikutip Jumat (5/9) kemarin.
“Kemarin mendapat warning dari Pak Gubernur dan kepala dinas bahwa ini harus dikendalikan, karena NTB paling dirugikan kalau harga-harga itu tinggi. Karena apa? Turis hanya akan datang sekali saja dan tidak mau kembali lagi,” tambahnya.
MotoGP Mandalika sepi peminat. Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
|
Berkaca dari kenyataan tersebut, kata dia, jangan heran seandainya penonton Indonesia lebih memilih datang ke Malaysia ketimbang menyaksikan balapan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kami mengimbau seluruh pelaku wisata, bahwa semua boleh bisnis karena dampaknya bagus, tapi harus logis sehingga komentar turis terhadap akomodasi positif, bukan negatif. Apalagi ini era media sosial,” kata dia.
MotoGP Mandalika akan digelar pada 27-29 September 2024. Pagelaran tersebut bakal menjadi acara inklusif, bukan hanya untuk para penggemar balap motor, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat.
(sfn/lth)