Jakarta –
Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day diperingati setiap hari Selasa pertama di bulai Mei setiap tahun. Pada tahun ini jatuh pada tanggal 7 Mei 2024.
Hari Asma Sedunia diselenggarakan oleh Global Initiative for Asthma (GINA), sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1993 yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran penyakit asma di seluruh dunia.
Tema Hari Asma Sedunia Tahun 2024
Dikutip dari Global Initiative for Asthma (GINA), peringatan Hari Asma Sedunia pada tahun 2024 mengangkat tema “Asthma Education Empowers“. GINA menekankan perlunya memberdayakan pengidap asma dengan pendidikan yang tepat untuk mengelola penyakit mereka dan mengetahui kapan harus datang mencari bantuan medis.
Asma merupakan salah satu penyakit tidak menular kronis yang sudah menyerang lebih dari 260 juta orang dan menyebabkan lebih dari 450.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Meskipun belum ada obatnya, asma dapat dikontrol secara efektif dengan pengobatan yang tepat dan manajemen gaya hidup. Kunci penanganan asma yang efektif terletak pada pemahaman kondisi dan pemicunya. Di sinilah peran hari peringatan sekaligus pendidikan, menjadi landasan pendekatan pemberdayaan terhadap hidup dengan asma.
Pengontrol Asma
Dikutip dari Well a Health, ada beberapa cara untuk mengontrol penyakit asma. Berikut di antaranya:
1. Pengobatan
Pengobatan standar yang menjadi andalan adalah menggunakan inhaler. Ada dua tipe utama, Pereda (Bronkodilator) dan Pencegah (Obat Anti Inflamasi). Bronkodilator bertindak cepat untuk mengendurkan otot-otot saluran napas dan membukanya selama serangan asma. Sedangkan obat anti inflamasi mengurangi peradangan di saluran napas, mencegah serangan asma, dan meningkatkan fungsi paru-paru secara keseluruhan. Obat pereda diberikan pada kasus akut, sedangkan obat pencegah diminum secara teratur.
2. Identifikasi Pemicu
Pemicu umum asma termasuk alergen (tungau debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan jamur), iritan (asap, polusi udara, bahan kimia pembersih yang kuat), dan lainnya (makanan tertentu, obat-obatan tertentu, dan olahraga tertentu).
Setelah pemicu teridentifikasi, langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalkan risiko kambuh adalah sebagai berikut:
- Jauhi alergen: disarankan menggunakan tempat tidur anti alergi dan pembersih udara
- Hindari iritan: penderita asma sebaiknya menghindari rokok, mengurangi paparan polutan,dan menggunakan ventilasi yang sesuai saat menggunakan produk pembersih.
- Bikin catatan: Seseorang dengan pemicu makanan harus membuat catatan harian untuk mengidentifikasi dan menghindari makanan yang dirasa bermasalah dan tidak sesuai.
- Olahraga: Individu dengan asma akibat olahraga harus selalu membawa inhalernya dan berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang modifikasi olahraga.
3. Modifikasi Gaya Hidup
Pengidap asma harus menjaga berat badan yang sehat karena obesitas dapat memperburuk gejala asma. Pola makan sehat harus kaya buah-buahan dan sayuran agar dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan juga membantu pengendalian asma.
Stres juga bisa memicu serangan asma. Berusaha untuk mengontrol pikiran dan melakukan aktivitas fisik yang teratur agar meningkatkan kesehatan dan fungsi paru-paru secara keseluruhan. Namun, penderita asma akibat olahraga harus mendiskusikan rencana olahraga yang tepat dengan dokter mereka karena pemeriksaan rutin secara keseluruhan diperlukan untuk memantau asma.
Simak Video “Menkes Ungkap Polusi Udara Jadi Penyebab Penyakit Pernapasan“
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)