
Morotai –
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Morotai di Maluku Utara ternyata seru. Ada banyak yang bisa dilakukan traveler di sini. Bisa renang bareng hiu!
Keindahan pantai dan bawah laut Morotai tidak kalah dengan Bali, Labuan Bajo, Raja Ampat, dan Lombok. Bahkan saking indahnya, Morotai disebut wisatawan sebagai Maldives-nya Indonesia.
Bagi traveler yang ingin punya pengalaman baru dalam liburan, KEK Morotai sangat cocok dikunjungi.
Berikut 6 Aktivitas Seru di Morotai:
1. Island Hopping
Jelajah pulau atau island hopping termasuk kegiatan wajib saat kamu liburan di KEK Morotai. Selain karena pulaunya cantik, setiap pulau punya keunikan sendiri, di antaranya Pulau Kokoya, Pulau Kolorai, Pasir Putih, Pulau Zum-zum dan Pulau Dodola.
Dua pulau terakhir itu menjadi pulau yang menjadi daya tarik utama wisatawan hingga sekarang. Pulau Dodola sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Dodola Besar dan Dodola Kecil. Di mana jarak antara kedua pulau itu cuma 500 meter dan dipisahkan oleh air laut saat surut.
Island Hopping di Morotai Foto: (dok. Istimewa)
|
Nah menariknya, jika kamu berjalan dari pulau Dodola Besar ke Dodola Kecil saat air laut surut, kamu akan akan merasakan sensasi “berjalan membelah lautan”.
Sedangkan pesona Pulau Zum-zum, terletak kekayaan sejarahnya. Kamu bisa melihat patung Jenderal Mc Arthur asal Amerika Serikat setinggi 20 meter di sana. Patung ini dibangun sebagai pengingat Jenderal Mc Arthur karena pernah menetap dan mengatur strategi saat bertempur dengan Jepang pada Perang Dunia II di pulau ini.
2. Snorkeling Lihat Terumbu Karang dan Ikan Warna-warni
Kegiatan ini juga nggak boleh kamu lewatkan. Sebab Morotai terkenal dengan wisata lautnya, jadi sayang kalau sudah datang jauh-jauh ke sini, tapi nggak snorkeling atau bahkan diving.
Tempat yang recommended untuk snorkeling ialah Pulau Dodola, Pasir Timbul dan Pulau Kokoya. Kamu bisa ber-snorkeling ria saat melakukan Island Hopping.
3. Diving di Situs Kapal Karam Bertemu Hiu Sirip Hitam
Di Morotai, kamu bisa diving di situs pesawat tempur berjenis Bristol Beuford, tank, kapal, maupun jeep berjenis Jeep Willys. Semua itu merupakan bekas penginggalan pertempuran pasukan Amerika Serikat dengan Jepang.
Untuk melihat bangkai pesawat tempur, tank, kapal maupun jeep, kamu bisa ke di Wawama Wreck Dive Point yang berada di Desa Wawama di Morotai Selatan yang memakan waktu sekitar 3 jam dari Kota Daruba.
Jika kamu menyelam dengan hiu sirip hitam, kamu bisa mengunjungi spot diving Mitita Shark Point di Pulau Mitita. Jangan bayangkan saat menyelam kamu akan menyelam berjarak jauh dengan hiunya. Tidak. Hiu-hiu sirip hitam di Pulau Mitita sudah biasa didatangi oleh penyelam dan dikenal jinak.
4. Jelajah Sejarah di Museum Perang Dunia II
Traveler bisa melihat banyak foto dan narasi, replika alat perang dan peninggalan sejarah Perang Dunia ke-II yang terjadi pada tahun 1939 – 1945.
Wisatawan juga dapat mengunjungi museum mini di Desa Daruba milik Mukhlis Eso yang punya banyak peninggalan Perang Dunia II. Kamu juga bisa datang ke Museum Trikora yang berada di samping Museum Perang Dunia II.
![]() |
Trikora atau Tri Komando Rakyat adalah operasi tempur yang dirancang oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961 untuk membebaskan Irian Jaya (Papua) dari cengkeraman kolonialisme Belanda.
Isi Museum ini sendiri ialah foto dan narasi, diorama, hingga replika peralatan alutsista yang dimiliki tentara Indonesia pada saat itu.
5. Melihat Burung-burung Langka
Kegiatan bird watching juga seru dilakukan di Morotai. Kamu bisa melihat burung endemik yang langka sekaligus indah di ulau Morotai seperti burung Pitta Paok Morotai (Pitta Morotaiensis).
Keunikan burung ini terletak pada penutup sayap berwarna biru (biru ultramarine). Bagian pinggang berwarna putih dan tepi bulu bagian dalam berwarna biru hijau.
Selain itu, ada burung lain yang tak kalah indah, yaitu Burung Cikukua Halmahera, Burung Walik kepala kelabu, Burung Perling Mata Merah, Burung Betet Elok, Kakatua Hijau, Burung Nuri Kalung Ungu, Gagak Halmahera, Kapasan Halmahera, Burung Julang Papua dan Burung Elang Alap-Alap Morotai.
Lokasi pengamatan burung ini terletak di Hutan Desa Wewemo sekitar 50 km atau 1 jam dari pusat kota Morotai.
6. Berwisata Kuliner khas Morotai
Beberapa kuliner khas Morotai yang layak kamu coba, antara lain gohu ikan, sebuah hidangan pedas hasil olahan ikan cakalang yang dipotong seukuran dadu dibumbui tumisan bawang dan cabai. Selain itu ada nasi jaha yang terbuat dari beras dicampur santan kelapa, lalu dibalut daun dan dibakar dalam bumbu.
Sementara minuman khas yang perlu kamu cicipi adalah air guraka. Ini adalah minuman tradisional masyarakat Morotai. Terbuat dari bahan dasar jahe yang direbus bersama gula merah, telah dikenal punya khasiat bagi kesehatan.
Simak Video “Potensi KEK Morotai yang Bakal Jadi ‘New Bali’“
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)