Jakarta –
Deep frying dan shallow frying merupakan teknik yang dipakai dalam menggoreng dengan minyak.
Simak pengertiannya masing-masing, juga perbedaan deep frying dan shallow frying, hingga contohnya di bawah ini.
Apa Itu Deep Frying?
Dilansir dari Americas Restaurant, maksud deep frying adalah cara memasak (menggoreng) makanan dalam minyak panas. Biasanya, makanan akan terendam seluruhnya dalam minyak.
Dengan cara ini, makanan akan menghasilkan lapisan luar berwarna cokelat keemasan dan renyah dengan bagian dalam yang tetap lembap.
Contoh deep frying yaitu bisa digunakan untuk menggoreng kentang goreng, donat, dan sayap ayam.
Apa Itu Shallow Frying?
Shallow frying (menggoreng dangkal) adalah teknik memasak dengan sedikit minyak atau lemak. Hasil dari teknik ini akan membuat makanan punya lapisan luar yang renyah, dengan bagian dalam yang empuk.
Shallow frying yang baik menggunakan minyak yang panas. Tapi, jangan terlalu panas, karena nanti masakan akan gosong/berminyak.
Cara memasak ini lebih cepat dibandingkan deep frying, karena minyak yang digunakan lebih sedikit.
Penggunaan shallow frying, mungkin tidak cocok untuk makanan yang perlu dimasak lama, karena bisa jadi hasilnya tidak merata.
Perbedaan Deep Frying dan Shallow Frying
Utamanya, perbedaan deep fry dan deep fry adalah pada jumlah minyak yang digunakan.
Masih dari sumber yang sama, berikut adalah beberapa hal yang menjadi perbedaan antara deep frying dan shallow frying:
1. Tingkat Kedalaman Minyak
Deep frying membutuhkan minyak yang lebih banyak agar makanan bisa terendam, sedangkan shallow frying hanya membutuhkan minyak yang sedikit.
2. Implikasi Kesehatan
Oleh karena menggunakan sedikit minyak, shallow frying menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan deep frying.
3. Waktu Memasak
Shallow frying membutuhkan waktu lebih lama, karena makanannya perlu dibalik. Sementara, deep frying bisa lebih cepat matang karena minyaknya lebih cepat panas dan masakan lebih cepat matang.
4. Rasa
Dari segi rasa, menggoreng secara dangkal memungkinkan kita merasakan lebih banyak rasa alami makanan (karena minyaknya lebih sedikit). Sedangkan, makanan deep frying memungkinkan untuk menghasilkan rasa unik yang berasal dari minyak panas.
5. Tekstur dan Kerenyahan
Deep frying menghasilkan tekstur makanan dengan bagian luar yang renyah dan garing. Sedangkan, shallow frying menghasilkan tekstur yang sedikit garing dan lembut.
Simak Video “20 Jenis Kopi Indonesia Bakal Dipamerkan di Amsterdam Coffee Festival 2024“
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)