
Jakarta –
Latte art merupakan seni menghias atau melukis di atas secangkir kopi yang kerap dilakukan barista. Ada sejumlah fakta menarik di balik latte art. Mulai dari penciptanya hingga perkembangan kreasinya.
Pencinta kopi pastinya sudah tidak asing lagi dengan latte art. Kehadiran latte art membuat pesanan secangkir kopi panas terlihat lebih cantik. Biasanya minuman yang dibuat menggunakan latte art adalah cappucino dan cafe latte.
Latte art adalah ilmu khusus yang perlu dipelajari oleh barista. Karenanya tak semua barista handal membuat latte art. Sebab membuat latte art sama seperti melukis di atas secangkir kopi panas.
Bahan utama membuat latte art adalah susu panas. Kemudian susu itu dikocok hingga berbusa lalu dituangkan ke atas secangkir minuman espresso. Butuh ketepatan suhu dan kelihaian tangan barista untuk membuat latte art terlihat cantik.
Latte art punya sejumlah fakta menarik di baliknya, mulai dari kemunculan hingga kreasinya saat ini. Mengutip The Kitchn (1/5/2019), inilah 5 fakta menarik latte art:
1. Pencipta latte art
Foto: iStock
|
Kopi dan susu sudah dikonsumsi selama berabad-abad di Eropa, tapi kemunculan latte art baru pada pertengahan tahun 1980an. Konon penciptanya adalah David Schomer, tapi pada saat yang bersamaan seorang pria di Italia bernama Luigi Lupi melakukan hal serupa.
Terlepas dari fakta siapa yang pertama kali menemukan latte art, tak dapat disangkal bahwa Schomer adalah pakar latte art. Ia bahkan punya buku mengenai latte art. Lalu dalam sebuah artikel di Coffee Talk pada 1994, ia bercerita soal mengembangkan bentuk hati pada latte art.
“Saya berusaha menjauhkan aksi dari bagian belakang cangkir, menyelipkan susu ke sisinya untuk membentuk pusaran dan berharap busa putih akan muncul sebagai hati di tengahnya. Pola ini telah disempurnakan pada musim gugur tahun 1989,” katanya.
2. Latte art adalah ilmu tentang susu
![]() |
Latte art tidak bisa dibuat dengan menuangkan susu biasa ke kopi. Ini berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan atau sains. Latte art perlu dibuat dengan “microfoam”.
Caranya dengan menambahkan uap ke dalam susu lalu memanaskannya dengan cepat. Proses ini mengubah karakteristik fisik susu, yang dalam istilah ilmiah disebut “denaturasi”.
Susu terdiri dari lemak, gula, dan protein. Saat susu dikukus, lemaknya terurai dan gulanya juga terurai menjadi gula yang lebih kecil dan sederhana. Hal ini justru membuat susu terasa lebih manis.
Kemudian muncul pertanyaan soal cara menuangkan susu panas itu ke espresso hingga menjadi aneka bentuk cantik. Hal ini berkaitan erat dengan ilmu fisika. Barista menuangkan susu terlebih dahulu, lalu diakhiri dengan busa untuk membuat desain latte art.
3. Kejuaraan latte art
![]() |
Keistimewaan latte art membuat seni melukis kopi ini ada kompetisinya. Jenisnya beragam, dari skala nasional hingga dunia. Pemenangnya tahun 2019 bernama Christian Ullrich dari Jerman. Ia menang lantaran desain latte art berupa kura-kura.
Tahun 2023, World Latte Art Championship berlangsung pada 17-20 November 2023 di Taipei, Taiwan. Pemenang pertamanya dari China, LiangFan. Ia membuat latte art ayam jantan, kanguru, hingga dinosaurus dengan desain yang rumit.