
Jakarta –
Akhir-akhir ini banyak food reviewer atau kritikus makanan bermunculan. Untuk mengulas produk makanan perlu memerhatikan etika atau tata caranya.
Tren food vlogger membuat banyak orang mudah menjadi seorang pengulas makanan. Tak hanya memberikan rekomendasi tetapi banyak juga yang berani mengomentari makanan atau restoran yang disambangi.
Salah satu kasus yang tengah disoroti ialah seruan boikot Codeblu karena dianggap merusak bisnis para pengusaha kuliner. Nada dan intonasinya yang dianggap agresif hingga indikasi merusak nama baik suatu bisnis kuliner tak bisa dibenarkan.
Walaupun bertujuan memberi informasi tetapi tetap ada etika yang wajib dilakukan seorang pengulas (reviewer). Jangan sampai tempat yang didatangi justru terkesan direndahkan hingga merusak bisnis yang dibangun pemiliknya.
Berikut 5 etika mengulas makanan atau restoran yang dikutip dari beberapa sumber:
Seorang kritikus makanan harus senantiasa bersikap sopan. Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan
|
1. Mengutamakan kesopanan
Mengutip Dinesurf, sebagai seorang yang datang ke tempat makan atau restoran untuk mengulas menunya sudah sebaiknya tetap berlaku sopan. Datang seperti tamu lain dan tidak layanan istimewa adalah cara terbaik menjadi seorang kritikus makanan.
Saat memesan makanan harus tetap memanusiakan pekerja restoran. Mereka bukanlah robot yang hanya diciptakan untuk melayani saja.
Karena itu tak ada salahnya untuk bertanya maupun memaklumi sedikit kesalahan yang dilakukan. Sederhananya tetap mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih kepada pekerja di restoran harus selalu diperhatikan.
2. Pilih menu andalan
Mengulas sebuah tempat makan harus dilakukan secara adil. Termasuk memastikan memilih untuk mencicipi menu terbaik mereka sebagai pertimbangan utama dalam mengulas.
Menu terbaik seharusnya menjadi salah satu kekuatan yang dapat dianggap sebagai tolak ukur. Jika menu terbaiknya saja tak bisa disajikan dengan kualitas yang baik, lantas menu lainnya harus dipertanyakan.
Mengulas makanan juga harus bisa bersikap spesifik dalam menentukan pilihannya. Tak ada salahnya untuk memesan penyesuaian, misalnya jika tak kuat rasa pedas atau ingin lebih asin, tetapi lebih dianjurkan mencicipi racikan dari resep aslinya.
Etika mengulas makanan atau restoran berlanjut di halaman berikutnya.
Simak Video “Ini Codeblu yang Ternyata Pencipta Croissant Geprek“
[Gambas:Video 20detik]