
Jakarta –
Saat mudik Lebaran, kebiasaan masyarakat Indonesia adalah membawa oleh-oleh untuk dibagikan ke orang terdekat di kampung halamannya.
Bagi yang melakukan perjalanan udara, ada beberapa hal ekstra yang perlu diperhatikan. Sebab, ada berbagai peraturan dan pembatasan barang bawaan dalam kabin maupun bagasi di pesawat.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui ulasan cara membawa oleh-oleh di pesawat berikut ini agar membuat perjalanan lebih lancar dan menyenangkan.
Cara Membawa Oleh-oleh di Pesawat
Dilansir dari CNTraveler, sebelum packing pastikan untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Jangan Dulu Dibungkus Kado dengan Rapi
Terbang membawa barang bawaan oleh-oleh yang dibungkus kertas, seperti hadiah atau makanan seperti kue dan pai memang diperbolehkan. Tapi, tak jarang juga barang ini harus melalui pemeriksaan yang ekstra.
Bagi yang membawa oleh-oleh sebagai kado, sebaiknya jangan dulu dibungkus rapi. Kemungkinan besar, di beberapa bandara petugas akan membuka untuk memeriksanya.
Jadi, lebih baik kamu membungkus oleh-olehnya saat sudah sampai di destinasi tujuan. Untuk sementara saat penerbangan, bungkuslah ala kadarnya.
2. Simpan Oleh-oleh Berharga di Kabin
Oleh-oleh berharga usahakan jangan simpan di dalam bagasi. Disarankan, membawa barang tersebut ke dalam kabin.
Jika ukurannya cukup besar, bawalah satu tas khusus untuk disimpan di bawah kursi pesawat. Pilihan lainnya, kamu juga bisa mengirimnya langsung lewat jasa pengiriman barang.
3. Gunakan Jasa Pengiriman untuk Oleh-oleh yang Berukuran Besar
Telah disinggung di poin sebelumnya, kalau kamu nggak mau repot membawa oleh-oleh berukuran besar, kamu bisa kirim lewat jasa pengiriman.
Kalau oleh-oleh kamu melebihi kapasitas bagasi, nantinya kamu juga akan dikenakan biaya lebih bukan? Maka dari itu, pertimbangkan untuk mengirimnya melalui jasa pengiriman.
4. Perhatikan Cara Membawa Barang Pecah-belah
Oleh-oleh barang pecah belah seperti piring keramik atau vas perlu dibungkus menggunakan bubble wrap. Disarankan juga, barang yang telah dibungkus tadi dimasukkan ke dalam sweater atau baju.
Cara ini bisa memasukkannya ke dalam bagasi pesawat. Dengan syarat, tempatkan benda pecah belah tadi di tengah-tengah tumpukan baju dalam koper.
Usahakan untuk memastikan seluruh bagian barang tersebut tertutup baju, baik dari sisi kanan, kiri, maupun atas, bawah. Tujuannya agar pakaian di dalam koper dapat meredam benturan dari luar.
5. Mengetahui Aturan dan Barang-barang yang Dilarang
Saat melakukan perjalanan udara, kita juga perlu mengetahui peraturan keamanan mengenai apa saja barang-barang yang boleh dan dilarang dibawa ke pesawat.
Sebab, banyak souvenir atau barang populer yang tidak diperbolehkan dibawa dalam tas tangan di beberapa maskapai penerbangan.
Jika tidak memeriksa peraturan, khawatirnya oleh-oleh berharga kamu tidak bisa melewati pemeriksaan keamanan.
Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 tahun 2013, barang berbahaya itu bisa berbentuk bahan cair, padat, maupun gas yang dapat membahayakan keselamatan jiwa, harta benda, serta keselamatan dan keamanan penerbangan.
Jadi, sebelum membeli oleh-oleh pastikan kamu sudah mengetahui aturan tentang jenis barang, ukuran, dan berat mengenai maskapai penerbangan yang kamu naiki.
Barang yang Dilarang Dibawa ke Pesawat
Lebih lanjut, dikutip dari salah satu maskapai di Indonesia Batik Air, berikut adalah daftar barang berbahaya yang dilarang dibawa ke dalam pesawat sebagai bagasi kabin ataupun bagasi tercatat:
- Bahan peledak yang memicu terjadinya ledakan. Misalnya detonator, semua jenis granat, atau alat peledak.
- Gas bertekanan yang mudah terbakar atau yang beracun, seperti propana, butane, aerosol kimiawi.
- Cairan mudah terbakar, seperti bahan bakar, thinner, cat, perekat lem, cairan pemantik api, methanol.
- Benda padat mudah terbakar, seperti kembang api, petasan, suar.
- Zat oksidasi, seperti bubuk pemutih, dan peroksida.
- Material korosif, seperti merkuri (terdapat dalam termometer), asam sulfat, alkali, aki kendaraan.
- Material radioaktif, seperti uranium 235.
- Bahan kimia atau zat beracun, seperti sianida, arsenic, pembasmi hama/serangga.
- Koper dengan instalasi perangkat alarm dengan baterai lithium.
- Kendaraan kecil dengan baterai lithium, seperti airwheel, balance wheel, solo wheel, hoverboard, dan lain-lain.
- Semprotan bela diri, seperti gas air mata dan semprotan asam fosfor.
- Alat pelumpuh, seperti pistol pengejut, alat kejut listrik, alat pelumpuh hewan, maupun tongkat pemukul listrik.
Indonesia sendiri memiliki peraturan yang ketat bagi penumpang, mengenai barang terlarang. Disarankan penumpang untuk bertanya pada petugas maskapai, sebelum check-in jika tidak yakin dengan barang yang ada dalam tas tangan.
Dilansir dari situs Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, berikut adalah panduan khusus yang perlu diperhatikan jika ingin membawa cairan, aerosol dan gel dalam tas tangan:
- Cairan, aerosol dan gel harus ditempatkan dalam wadah berkapasitas maksimal masing-masing 100 ml.
- Wadah-wadahnya harus ada dalam kantung transparan bersegel ukuran 1 liter.
- Segel kantong plastik wajib ditutup dengan rapat.
- Setiap orang hanya dibolehkan membawa 1 kantong plastik bersegel, dan harus ditunjukkan kepada petugas di tempat pemeriksaan.
- Pengecualian diizinkan untuk obat-obatan, makanan bayi, ataupun makanan spesial lainnya.
- Minuman keras atau cairan lainnya, produk aerosol, dan gel (lebih dari 100 ml) yang dibeli dari bandara luar negeri harus dalam keadaan tertutup rapat dalam kantong bersegel.
Larangan Membawa Makanan Berbau Menyengat
Ingin membawa oleh-oleh berupa makanan yang berbau menyengat? Sebaiknya pertimbangkan lagi.
Menurut catatan detikTravel, President International Association of Flight Attendants, Sara Nelson mengungkap makanan yang perlu dihindari dibawa dalam penerbangan.
Pramugari itu meminta penumpang untuk tidak membawa makanan dengan bau menyengat ke kabin. Beberapa makanan yang disarankan tidak perlu dibawa ke pesawat adalah salad telur dan tuna.
Hal sama juga ditegaskan pramugari bernama Shanie Peralta, yang mengimbau penumpang untuk tidak membawa makanan yang berantakan. Pasalnya, makanan itu akan meninggalkan remah-remah atau mangkuk sup yang pasti akan tumpah.
Selain itu, penumpang juga diminta tidak membawa makanan yang berisiko menyebabkan reaksi alergi ke penumpang lain. Misalnya, kacang-kacangan dan kerang.
Aturan membawa Durian di Pesawat
Nah di Indonesia, ada sebagian penumpang yang ragu membawa durian ke kabin pesawat. Pasalnya, bau dari buah ini cukup menyengat.
Tak heran, bahkan sampai ada penumpang lain yang protes dengan bau tersebut. Sehingga, durian tersebut pada akhirnya diturunkan oleh petugas.
Apakah boleh membawa durian naik pesawat? Dari keterangan Kementerian Perhubungan, durian boleh dibawa naik ke pesawat. Namun, ada beberapa syarat yang perlu dipatuhi.
- Pertama, durian yang dibawa hanya boleh isinya saja (tidak boleh utuh dengan kulitnya). Ini juga berguna untuk mengurangi volume barang bawaan.
- Kedua, durian harus di masukkan ke dalam wadah plastik yang kedap udara. Cara ini membantu agar bau durian tidak keluar.
- Ketiga, jangan lupa untuk membersihkan bagian luar wadah plastik dari durian yang menempel. Terakhir, masukkan durian ke bagasi bukan dibawa ke kabin pesawat.
Nah, itulah beberapa cara membawa oleh-oleh di pesawat beserta aturan dan tipsnya. Semoga bermanfaat.
Simak Video “Berkendara Jauh saat Mudik, Penting untuk Istirahat dan Stretching“
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)