
Jakarta –
Empon-empon adalah tanaman herbal yang diambil akarnya sebagai bahan rempah kaya manfaat. Kumpulan akar tinggal tersebut memiliki berbagai manfaat dan menjadi kekayaan bangsa Indonesia.
Variasi senyawa yang ada di dalamnya, khususnya kurkumin berguna untuk menyeimbangkan efektivitas sel T efektor dan autoregresi sel T. Empon-empon juga dipromosikan sebagai bahan untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Selain diproduksi sebagai jamu, ternyata empon-empon juga dimanfaatkan sebagai bumbu dapur hingga bahan kosmetik. Berikut rincian jenis, manfaat, dan olahan produknya.
Jenis dan Manfaat Empon-empon
Dilansir dari jurnal Pengetahuan Keluarga Tentang Empon-empon Sebagai Peningkat Imunitas Pada Masa Pandemi COVID-19 di Dusun Cokrodipan Triharjo Wates Kulon Progo karya Anisa, berikut jenis dan manfaat empon-empon.
1. Jahe
Jahe adalah tanaman yang memberikan efek antioksidan, anti peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dan magnesium diklaim mampu memperkuat imunitas.
Penelitian menyebutkan jika konsumsi sari jahe 250 ml selama 30 hari dapat meningkatkan aktivitas sel T dan daya tahan limfosit untuk mencegah berbagai penyakit. Manfaat lainnya yaitu:
- Mengurangi rasa mual pada ibu hamil atau karena efek kemoterapi
- Menurunkan kadar gula dalam darah
- Mengatasi nyeri osteoartritis
- Mengurangi kadar kolesterol
- Membantu mengatasi nyeri haid
- Menangkal infeksi bakteri
- Mengobati gangguan tidak nyaman pada pencernaan.
2. Jahe Merah
Jahe merah memiliki senyawa aktif yang lebih banyak dibandingkan jenis jahe lainnya. Zat tersebut antara lain shogaol, zingeron, gingerol, dan antioksidan lain yang mampu meningkatkan imunitas.
Selain itu, jahe merah mengandung minyak atsiri sebesar 2,58-2,72% yang sering digunakan untuk bumbu, obat tradisional, minuman, hingga manisan. Rincian manfaat jahe merah adalah sebagai berikut.:
- Menjadi pelengkap gizi pada bahan masakan
- Membantu meningkatkan proses pencernaan
- Membantu mengatasi batuk
- Menghangatkan tubuh
- Meningkatkan nafsu makan
- Sebagai antioksidan dan antibakteri untuk menangkal radikal bebas.
3. Temulawak
Temulawak adalah herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan kurkuminoid membantu proses metabolisme dan fisiologis melalui aktivitas induksi pada sistem imun. Berikut beberapa manfaat lain dari temulawak:
- Sebagai obat penyakit liver dan sirosis
- Menurunkan kadar lemak darah
- Meningkatkan nafsu makan
- Memperlancar buang air besar
- Mengatasi nyeri sendi dan tulang
- Melawan radikal bebas (sebagai antioksidan)
- Menghambat terjadinya penggumpalan darah.
4. Kunyit
Kunyit menjadi empon empon sekaligus antibiotik yang berguna bagi tubuh. Kandungan curcumin pada kunyit dapat menjadi antibakteri, antivirus, anti inflamasi, hingga antioksidan. Penjabaran manfaat lain dari kunyit di antaranya:
- Mengatasi luka dan kurap pada kulit
- Mengatasi gejala diare
- Mengurangi nyeri haid
- Mengatasi nyeri akibat masalah pencernaan.
5. Kencur
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan kencur sebagai salah satu tanaman obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Empon-empon ini mampu mengembalikan dan meningkatkan energi setelah kelelahan beraktivitas. Kencur juga dipercaya mampu menangani berbagai penyakit pencernaan dan gangguan sendi seperti:
- Membantu menurunkan demam
- Membantu mengatasi batuk dan radang tenggorokan
- Meningkatkan imun menghadapi masuk angin
- Membentengi tubuh dari serangan virus flu.
- Membantu pemulihan diare.
Olahan Produk Empon-empon Yang Menyehatkan
Masyarakat umumnya mengenal empon empon sebagai bahan untuk membuat jamu yang pahit dan kurang disukai generasi muda. Namun ternyata tanaman ini dapat menjadi bahan campuran obat tradisional yang lebih menarik.
Berikut klasifikasi olahan produk empon empon yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.
1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari campuran bahan tumbuhan, hewan, mineral, galenik (sediaan sarian), hingga rempah rahasia lain. Karena bahan baku yang tidak terstandarisasi , tagline jamu tidak boleh dilebih-lebihkan.
Hal ini karena manfaat jamu hanya sekadar membantu dan khasiatnya baru terbukti via budaya saja. Logo produk jamu adalah daun dan rantingnya dalam lingkaran.
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
OHT adalah obat alam yang telah terbukti keamanan dan khasiatnya melalui uji praklinik dan bahan baku terstandarisasi. Tahap pertama yang dilakukan untuk mendapatkan lisensi OHT adalah dengan mendaftarkan pada uji standarisasi bahan baku.
Setelah itu, produk akan diuji khasiat dan toksisitasnya pada hewan uji seperti kelinci atau tikus. Jika lolos, produk akan berada di level medium dengan logo jari-jari daun berjumlah 3 pasang dalam lingkaran. Per 16 Februari 2023, terdapat 97 produk OHT di Indonesia.
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka menjadi level tertinggi obat tradisional yang teruji praklinik, uji klinik, dan terstandarisasi dari bahan baku hingga produknya. Obat tradisional ini dapat diidentifikasi mudah dari logo jari-jari daun yang membentuk bintang dalam lingkaran di setiap kemasannya.
Dikutip dari buku Tata Kecantikan Kulit Untuk SMK karya Herni Kusantati dkk, berikut pemanfaatan empon empon untuk perawatan kecantikan.
- Masker dan Lulur Kunyit: mencerahkan dan menghaluskan kulit
- Ginger Salt Scrub Jahe: menghilangkan kasar pada kaki, menghaluskan kulit kering, melepaskan sel kulit mati
- Ekstrak Temulawak: menghilangkan jerawat, pembersih aman vagina
Selain ketersediaannya yang melimpah, menggunakan bahan herbal dijamin lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh. Patut diingat, herbal lebih banyak digunakan dalam upaya pencegahan.
Sedangkan untuk pengobatan, herbal bersifat membantu pemulihan dan kerja obat kimia. Konsumsi herbal tentunya harus dengan sepengetahuan dokter yang bertanggung jawab.
Simak Video “Gurihnya Kwetiau Sapi Aboy“
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)