Jakarta –
Hari Sadar Bising Internasional atau International Noise Awareness Day (INAD) diperingati setiap Rabu terakhir bulan April. Tahun ini, peringatan yang kerap disebut juga Hari Sadar Bising Sedunia ini jatuh pada 24 April 2024.
Peringatan Hari Sadar Bising Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk polusi suara terhadap kesehatan individu maupun komunitas. Dikutip dari Hearingaid.org.uk, salah satu strateginya adalah dengan mempromosikan lingkungan yang lebih tenang.
Sejarah Hari Sadar Bising Internasional
Hari Sadar Bising Internasional atau International Noise Awareness ay (INAD) dicanangkan oleh Center for Hearing and Communication (CHC) di Amerika Serikat untuk menyadarkan efek berbahaya dari kebisingan terhadap pendengaran, kesehatan, dan kualitas hidup. Sejak dicanangkan pada 1996, INAD makin mendapat banyak dukungan dan akhirnya diikuti oleh seluruh dunia.
Dikutip dari Noiseawareness.org, perayaan Hari Sadar Bising Internasional dilakukan dengan merencanakan aktivitas di komunitas lokal yang sesuai dengan masalah kebisingan paling mendesak. Beberapa melakukan screening pendengaran, menggelar lokakarya perlindungan pendengaran, melakukan hening selama 60 detik pada pukul 14:15, dan sebagainya.
Mengapa Harus Sadar Bising?
Dalam jangka pendek, kebisingan bisa memicu stres, sementara stres merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Dalam jangka panjang, kebisingan bisa memicu gangguan pendengaran, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Dikutip dari Hearingaid.org.uk, suara bising sangat membahayakan telinga bagian dalam atau cochlea. Satu kali paparan suara sangat bising maupun suara bising dalam jangka waktu lama, sama-sama berdampak pada gangguan pendengaran.
Suara bising dapat merusak saraf, membran, sel-sel dan bagian dari sistem pendengaran lainnya. Kerusakan yang terjadi bisa bersifat temporary atau sementara maupun permanen.
Jenis-jenis Gangguan Pendengaran
American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) di laman resminya membagi 3 tipe gangguan pendengaran. Ketiganya adalah sebagai berikut:
1. Sensorineural
Merupakan gangguan pendengaran akibat disfungsi sensori pada telinga bagian dalam dan persarafan atau neural.
2. Konduktif
Merupakan gangguan pendengaran yang terjadi akibat adanya masalah pada konduksi gelombang bunyi melalui kanal luar telinga, membran timpanik, dan telinga bagian tengah.
3. Campuran
Terjadi akibat kerusakan pada jalur konduksi gelombang bunyi dan juga masalah sensori maupun sistem saraf telinga.
Simak Video “Pengakuan Boy William Miliki Telinga Kiri Tuli 100 Persen“
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)