
Jakarta –
Setelah hampir dua setengah tahun hilang, jenazah seorang turis Inggris akhirnya ditemukan di sebuah hutan pribadi di Georgia, Amerika Serikat.
Menurut laporan FBI, jenazah turis Inggris itu benrama Alex Hodgson Doughty yang berusia 32 tahun. Terakhir kali dilaporkan hilang pada September 2022 setelah mengunjungi Jacksonville, Florida.
Dilansir dari Fox News, Minggu (9/3/2025) lokasi temuan jasadnya berada di Kingsland, Georgia, sekitar 56 kilometer dari tempat ia terakhir kali terlihat. Tim Respons Bukti dari FBI di Jacksonville memimpin pencarian dan akhirnya menemukan jenazah Doughty pada 4 Februari.
Kemudian, Kantor Pemeriksa Medis dari Biro Investigasi Georgia memastikan bahwa jenazah itu adalah Doughty. Kisah hilangnya Alex itu dimulai ketika ibunya melapor ke polisi karena tidak ada kabar dari putranya yang sedang berada di Florida.
Seorang juru bicara FBI mengatakan bahwa hingga saat ini, mereka tidak mencurigai adanya tindak pidana, dan tidak ada tuntutan yang diharapkan dalam kasus tersebut. FBI menggunakan data geolokasi dari telepon Doughty untuk membantu pencarian, namun masih belum jelas mengapa butuh waktu begitu lama untuk menemukan jenazahnya.
“Meskipun kami berharap bisa membawa kabar baik untuk keluarga Tn. Doughty, kami bersyukur akhirnya bisa memberikan sedikit kejelasan,” ucap agen khusus yang bertanggung jawab dalam kasus itu, Kristin Rehler.
Ia juga menambahkan bahwa penemuan tersebut adalah hasil kerja keras dari Tim Survei Analisis Seluler (CAST) FBI di Jacksonville yang tak kenal lelah mempersempit area pencarian.
Doughty terakhir kali terlihat di Bay Street Bar and Grill di Jacksonville pada 11 September 2022 sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Tak lama setelah itu, ia diantar dengan taksi menuju Kingsland, sekitar satu jam perjalanan.
“Alex telah hilang selama empat bulan. Tolong bantu temukan dia. Meskipun masih banyak ketidakpastian, diyakini dia singgah di Callahan atau Fernandina, Florida, dalam perjalanan ini,” tulis Ibu Doughty, Pamela Hodgson, di akun Facebook-nya pada Januari 2023
Pamela menambahkan bahwa sejak tiba di Florida, putranya tidak pernah menghubungi teman atau keluarganya, dan mereka sangat khawatir tentang keselamatannya.
(upd/upd)