![](https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2024/11/23/ilustrasi-keracunan-alkohol_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Istanbul –
Kasus keracunan alkohol di Laos dan Fiji yang dialami oleh turis menjadi perhatian dunia beberapa waktu lalu. Sekarang giliran Turki, turis harus hari-hati!
Dikutip dari NTV pada Sabtu (8/2/2025), pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya penjualan minuman keras ilegal yang dipalsukan sebagai merek-merek besar di Ankara dan Istanbul.
Gubernur Ankara Vasip Sahin menyatakan di Istanbul, sebanyak 70 orang meninggal karena keracunan sejak 14 Januari, 33 orang lainnya meninggal di ibu kota Ankara sejak awal tahun.
Sebanyak 230 orang lainnya di kedua kota itu telah dirawat di rumah sakit. Dari jumlah yang dirawat di rumah sakit, 40 orang dalam kondisi kritis.
Harga minuman beralkohol telah meroket dalam beberapa tahun terakhir karena pajak tinggi yang dikenakan oleh Partai AK yang berkuasa di bawah Presiden Tayyip Erdogan. Pembuat minuman beralkohol juga menghadapi beban pajak yang semakin berat dan pembatasan lainnya.
Biaya yang tinggi telah mendorong beberapa konsumen dan toko, restoran, dan bar untuk bergantung pada alkohol ilegal dan minuman buatan sendiri, inilah yang menyebabkan meningkatnya keracunan dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah kembali menaikkan pajak atas produk alkohol dan tembakau untuk tahun 2025 pada tanggal 3 Januari.
Bulan lalu, kantor gubernur Istanbul mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi penjualan dan distribusi alkohol ilegal, termasuk kamera wajib di toko-toko yang menjual alkohol, menangguhkan atau mencabut izin penjualan, dan melakukan inspeksi rutin.
Pihak berwenang telah menangkap 13 tersangka di Ankara dan 11 lainnya di Istanbul. Mereka telah menyita 102 ton metanol dan etanol di Ankara, dan lebih dari 86.000 liter alkohol ilegal atau selundupan di Istanbul.
Peringatan itu muncul beberapa bulan setelah Enam orang, termasuk seorang backpacker Inggris, diduga tewas setelah minum alkohol yang tercemar di Laos.
Seorang backpacker dan pengacara asal Inggris Simone White, 28 tahun, dari Orpington di Kent termasuk di antara mereka yang meninggal karena dugaan keracunan metanol setelah diduga disuguhi minuman gratis di daerah Vang Vieng, Laos.
Dua warga Denmark, dua warga Australia, dan seorang warga Amerika juga meninggal setelah dibawa ke rumah sakit dengan gejala yang sama.
(bnl/fem)