
Jakarta –
Layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk akan melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia. Usai menyediakan untuk sektor business to business (B2B), dalam waktu dekat akan hadir melayani business to consumer (B2C) alias pelanggan ritel.
detikINET telah merangkum perjalanan Starlink hadir di Indonesia sampai yang terbaru mau jualan layanan internet ke masyarakat luas.
1. Satelit LEO
Starlink merupakan konstelasi satelit yang dioperasikan oleh SpaceX dengan orbit rendah atau dikenal dengan low earth orbit (LEO), yakni sekitar 500 km sampai 1.400 km.
Dengan jaraknya begitu dekat, satelit LEO menjanjikan latensi yang lebih cepat dibandingkan satelit LEO. Elon Musk sendiri hingga saat ini terus meluncurkan Starlink ke orbit yang jumlahnya sudah ribuan.
2. Elon Musk
Elon Musk adalah tokoh utama di balik adanya Starlink. Pria kelahiran Afrika Selatan itu mendirikan SpaceX, perusahaan dirgantara antariksa, mengembangkan Starlink sejak 2015.
Starlink memiliki tujuan untuk menghadirkan koneksi internet berbasis satelit bagi masyarakat di daerah pedesaan seluruh dunia. Selain itu, area blankspot juga jadi target pasar Starlink.
3. Kominfo Beri Hak Labuh Starlink
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan hak labuh satelit Starlink kepada Telkomsat, anak usaha Telkom, pada Juni 2022 untuk layanan backhaul.
Backhaul adalah teknologi yang memfasilitasi perpindahan data dari satu infrastruktur telekomunikasi ke telekomunikasi lainnya. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung penyediaan layanan broadband internet terutama selular 4G, terutama di daerah rural yang belum tersambung secara langsung dengan kabel serat optik.
Adapun layanan ini hanya ada untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup, bukan untuk layanan retail pelanggan akses internet secara langsung.
4. Starlink Indonesia
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada September 2023, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan SpaceX sudah mendirikan perusahaan di Indonesia dengan nama PT Starlink Services Indonesia. Ini sebagai salah satu cara Starlink terjun ke layanan ritel.
Ketika itu, seperti disebutkan Budi, Starlink ingin beroperasi layakanya aplikasi over the top (OTT).
Dengan beroperasi seperti OTT, Starlink awalnya tidak ingin merekrut pegawai lokal dalam mengoperasikan layanannya di Indonesia. Hal ini yang terus didiskusikan antara pemerintah dengan pihak Starlink.
“Ya jangan. Bekerjasama dengan siapapun, tapi juga harus comply aturan yang berlaku di Indonesia,” ujar Budi ditemui di Gedung Kominfo, Jakarta, September 2023.