Rabu, Januari 8


Jakarta

Usai makan malam fine dining di restoran, pria ini ungkap pengalamannya sangat buruk. Sampai-sampai ia menganggap fine dining itu sebagai sebuah penipuan.

Untuk meningkatkan pengalaman bersantap, beberapa orang memilih makan di restoran kelas atas. Restoran yang disebut fine dining ini menawarkan pengalaman bersantap lebih eksklusif dibandingkan restoran kasual.

Segala sesuatunya pun lebih tertata dan rapi, mulai dari interior, suasana, pelayanan, hingga pilihan menu yang seringkali dibuat spesial oleh chef terbaik mereka.


Tentu dengan penawaran seperti itu pelanggan harus membayar biaya jauh lebih besar. Harga makanan yang ditawarkan biasanya berada pada kisaran ratusan sampai jutaan rupiah.

Sayangnya, tidak semua pengalaman makan fine dining memuaskan pelanggan. Beberapa kejadian yang dibagikan di media sosial menunjukkan kekecewaan pelanggan, mulai dari karena makanannya, pelayanannya, atau biaya yang tidak masuk akal.

Pengalaman terbaru pun dibagikan oleh seorang pria melalui unggahan video di akun TikTok @adivunsolicited.

Menurut ceritanya, ia pergi ke restoran fine dining baru di Miami untuk merayakan ulang tahun sepupunya. Total tagihan makan dia dan rombongan mencapai lebih dari $10,000 atau sekitar Rp 162.034.500, lapor twistedsifter.com (05/01/2025).

Jelas, tagihan makan ini membuatnya sangat terkejut. Tak hanya soal biaya mahal, tetapi juga makanan yang disajikan restoran tersebut.

Menurut Adiv, makanan di sana tidak sepadan dengan jumlah yang dibayar. Chef ini merasa pengalaman fine dining merupakan sebuah penipuan. Ia komplain terkait ukuran porsi makanan yang kecil dan beberapa harga makanan mahal di menu.

Makan di restoran fine dining, pria ini merasa dirinya tertipu. Foto: TikTok @adivunsolicited

“Jadi apa yang kami bayar? Saya percaya ini adalah pengalaman sosial bagi orang-orang yang ingin dianggap kaya agar mereka merasa lebih baik. Ini seperti membayar seorang desainer, tetapi sebenarnya kamu tidak perlu membayar desainer itu. Ini adalah penipuan,” jelasnya dalam video.

Dalam video, Adiv juga mengungkap bahwa dirinya datang dari latar belakang keluarga yang kerja di industri kuliner dan suka memasak. Memang ia jarang makan di luar, tetapi sangat kritis dengan pengalaman makan di restoran.

Adiv juga bercerita bahwa dia dan rombongannya sudah merasakan lapar lagi padahal baru dua jam selesai makan di restoran yang tidak disebutkan namanya ini. Akhirnya mereka membeli pizza dan merasa pizza jauh lebih enak daripada makan malam di restoran.

(Gambar hanya ilustrasi) Menruut pria tersebut, makanan di resto fine dining harganya mahal tapi porsi sedikit. Foto: Getty Images/ilkermetinkursova

Merasa pengalaman makan fine dining adalah sebuah penipuan, Adiv lalu menyebutkan beberapa restoran lain di New York yang juga kerap menipu pelanggan. Ia lalu menyebutkan satu restoran berbintang Michelin yang menurutnya juga melakukan penipuan. Sampai-sampai ia tidak mau lagi balik makan di restoran tersebut.

Unggahannya ramai mengundang komentar netizen. Sebagian netizen setuju bahwa pengalaman makan di restoran fine dining tidak sepadan dengan harga.

Seperti netizen ini yang mengungkap, “Fine dining = kekecewaan dengan harga yang mahal.”

“Kamu sebenarnya membayar ‘pengalaman’ , brand, dan optik di sana, bukan untuk menikmati makanan enak,” ujar seorang wanita pemilik akun V The Singer.

Wanita ini sangat setuju dengan keresahan yang dialami pria tersebut dan merasa pengalaman makan fine dining memang tidak selalu sepadan dengan harganya.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version