Minggu, Januari 5


Jakarta

Zhao Lusi yang dikenal sebagai aktris dan disebut ratu drama China, membagikan cerita panjang soal depresi yang dialaminya selama ini. Sosoknya jadi perhatian ketika foto diduga dirinya duduk di kursi roda dan lemas.

Sampai akhirnya diduga seorang teman buka suara soal kondisi kesehatan aktris berusia 26 tahun itu. Pelecehan yang diduga dialami Zhao Lusi selama bertahun-tahun menjadi salah satu penyebabnya.

Selama ini bintang drama China Oh! My Emperor itu menyimpan perasaan sakitnya sendiri. Kini, Zhao Lusi membuka cerita kehidupannya dalam akun Weibo miliknya.


Perempuan yang juga dikenal dengan nama Rosy Zaou itu menuliskan dirinya mengidap depresi sejak 2019. Pada 2021 dia mulai mencari pengobatan setelah mengalami kecemasan hingga berimbas pada keadaan fisiknya.

“Pada tahun 2019, saya mulai mengalami gejala depresi. Orang-orang berkata, ‘Jangan terlalu mempermasalahkannya’, atau ‘Berpikirlah positif dan semuanya akan baik-baik saja’. Saya pikir saya terlalu sensitif dan tidak menganggap serius kesehatan mental saya,” tulis Zhao Lusi dilihat dari Koreaboo, Jumat (3/1/2025).

Pada 2021 dia kerap merasa seperti ada serangga di tubuhnya, merasakan seperti ditusuk jarum, dan alergi. Bahkan obat-obatan yang dikonsumsinya juga tak membuat kondisinya membaik. Saat itulah, Zhao Lusi memutuskan untuk mencari psikolog.

[Gambas:Instagram]

Kondisi yang tak baik terus bermunculan. Pada 2023, perempuan kelahiran Chengdu, 9 November 1998 itu mengalami pneumonia, emfisema, pityriasis rosea, dan gatal-gatal. Kondisi itu membuatnya suka terbangun tiba-tiba dan berkeringat saat malam.

“Saya juga menghadapi kematian orang terkasih dan beberapa diagnosis kanker dalam keluarga-semuanya dalam waktu yang singkat. Namun, besarnya peristiwa tersebut menutupi emosi saya, dan saya terus mengabaikan diri sendiri,” ungkapnya.

“Baru pada tahun 2024 saya mulai mengalami gejala fisik yang parah, seperti sering muntah-muntah, pusing, nyeri sendi, dan alergi yang makin parah. Saya berasumsi ini adalah efek samping yang normal dari obat alergi yang dikonsumsi,” sambung Zhao Lusi.

Selama ini, Zhao Lusi tak pernah menyebutkan secara terbuka sakit yang dialaminya. Kondisi sekarang dirinya merasa perlu membagikan ceritanya agar tidak simpang siur.

Zhao membagikan hasil diagnosis dokter yang menyebut dirinya mengalami gangguan disosiatif yang diperparah dengan anxiety. Dilihat dari berbagai sumber salah satunya clevelandclinic.org, ada tiga gangguan disosiatif, yaitu gangguan identitas disosiatif, amnesia disosiatif, dan gangguan depersonalisasi atau derealisasi. Kondisi ini biasanya berkembang sebagai respons terhadap trauma.

Diagnosis lainnya dia mengalami kekurangan gizi hingga berat badannya pernah hanya mencapai 36,7 kilogram. Untuk menangani kondisi tersebut Zhao Lusi direkomendasikan melakukan terapi untuk kecemasan, konseling dengan psikolog, makan teratur, mengelola emosi, dan mengonsumsi obat yang diresepkan.

Sekarang, Zhao Lusi mengatakan beratnya sudah bertambah. Kesehatan tubuhnya terjaga dan berangsur membaik berkat pengawasan ketat orang tuanya.

“Saya tidak sempat mengambil foto berat badan saya saat ini. Jangan khawatir, di bawah pengawasan ketat orang tua, berat badan saya naik menjadi 41 kilogram. Sebelumnya, saya juga tidak punya waktu untuk diet dan selalu menjaga berat badan. Mereka menyiapkan makanan bergizi untuk saya konsumsi setiap hari,” cerita Zhao Lusi.

Zhao Lusi juga membagikan video saat dirinya kembali berusaha menyuap makanan sendiri. Dia juga memperlihatkan video dirinya yang belajar berjalan agar kembali lancar.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version