Minggu, Juli 7

Jakarta

Badminton World Federation (BWF) memberikan pernyataan resmi atas kejadian meninggalnya pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie saat mengikuti Asia Junior Championship (AJC) di Yogyakarta. Tapi netizen tidak puas dengan jawabannya.

Melalui akun media sosial resminya di X, dalam keterangan sepanjang dua halaman tersebut, BWF menyertakan pernyataan soal kewenangan terkait instruksi penanganan kondisi medis darurat ada di pihak penyelenggara turnamen. Hal inilah yang membuat geram netizen tak hanya di Indonesia tapi dunia.


[Gambas:Twitter]

Kami menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan rasa belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga Zhang Zhi Jie, rekan-rekan setimnya, Asosiasi Bulutangkis China, dan seluruh komunitas bulutangkis China.

Meninggalnya Zhang di Badminton Asia Junior Championships di Yogyakarta, Indonesia, merupakan kejadian yang tragis. Dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini secara menyeluruh, dengan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Meskipun Badminton Asia Junior Championships berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, namun BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis yang tersedia untuk digunakan oleh badan-badan pengatur lainnya (regional atau nasional) yang menyelenggarakan turnamen yang disetujui oleh BWF.

Namun, tergantung pada masing-masing badan penyelenggara tentang bagaimana mereka menerapkan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara mereka.

BWF menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah dilakukan dalam memberikan pertolongan ketika pemain jatuh di lapangan.

Menurut pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans).

Ketika menerapkan pedoman ini, ditegaskan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin.

Nantinya, BWF setelah menyelesaikan tinjauannya, akan menentukan apakah ada aspek-aspek tertentu yang perlu diubah.

Tinjauan yang sudah ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF terkait intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan-temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia.

Pernyataan dari BWF ini pun membuat netizen tidak puas dan mengkritisi responsnya tersebut. Tak hanya netizen di Indonesia tapi juga luar negeri. Sebabnya netizen menuding jika jawaban BWF ini seolah melepas tanggung jawab atas peristiwa tersebut.

“Ya tuhan, kok bisa se ignorant itu loh sebagai federasi dunia. Heran banget bakal ngasih statement kek gini. Oke deh klo semisal si atlet cedera gitu tpi ini ampe atlet nya meninggal ko bisa-bisanya cuci tangan begini. Minimal kasih statement kek bakal meninjau guide linenya 🥲,” tulis akun @sheweaxxx.

“This post did not address the core issue people are angry about: who calls the medical team to come to the court in the first place,” kata @ingmarthesxxx.

“Hosting BWF sanctioned tournaments. blunder yhh, kl udah lo setujui, dalam proses persetujuan itu pasti ada pengecekannya kelayakan secara keseluruhan dong. tapi kok bisa terjadi kek gini. kita jg g buta, pas coach mendiang mau nyamperin dilarang umpire kok. udah deh g usah,” tulis akun @wlfderxxx.

“Omg please bffr. You are literally the GLOBAL badminton federation, you have all the rights to stop the ACJ IMMEDIATELY after what happened to ZZJ. Now you just pass the responsibility to local organizer? Saying that the regulations YOU made are not mandatory to be followed?!” kata @sezrotoxxx.

“Semua tim menerapkan kebijkan dan prosedur yg elu buat, elu malah cuci tangan dengan dalih nunggu laporan dari badminton asia sama komite lokal buat revisi? Padahal elu bisa langsung sidak regulasi elu yg jelek itu!” tulis akun @arimxxx.

“SHAME ON YOU, BWF! You guys make a lot of money from badminton athletes but you don’t wanna take responsibilty for their safety?” kata @lemoncxxx.

Diberitakan sebelumnya, ZhangZhiJie dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (30/6) malam. Saat kejadian ia tengah beradu dengan pemain asal Jepang. Namun, di tengah pertandingan ia pun tiba-tiba jatuh di lapangan dan mengalami kejang-kejang.

Kabid Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy mengatakan penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie karena henti jantung mendadak. Hal ini dipastikan setelah sang atlet dilarikan ke RSPAU Dr S Hardjolukito dan kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

“Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak,” ujar Broto, dikutip dari detikJogja, Senin (1/7).

(jsn/fay)

Membagikan
Exit mobile version