Jakarta –
Pemerintah Yunani berencana melarang pembangunan hotel baru di Santorini akibat pembangunan berlebihan. Strategi itu sekaligus mengurangi pariwisata massal.
Melansir Stuff.co.nz, Selasa (3/9/2024), secara khusus, larangan pembangunan hotel itu ada di zona kaldera Santorini atau spot tepi jurang, tempat para turis biasa berpose saat matahari terbenam.
Rancangan Undang-undang tersebut akan disusun Kementerian Lingkungan Hidup dan disodorkan kepada parlemen.
RUU itu bisa berdampak kepada semua pekerjaan bangunan baru, perluasan bangunan yang sudah ada, dan kolam renang.
Ya, Santorini dan Mykonos, dua destinasi wisata favorit di Yunani, mengalami overtourism atau lonjakan jumlah turis dalam beberapa tahun terakhir. Lompatan jumlah turis itu dipengaruhi postingan media sosial, aplikasi penyewaan jangka pendek, serta kenaikan drastis perjalanan pascapandemi.
Santorini sebenarnya hanya memiliki 25 ribu penduduk, namun setiap tahunnya spot wisata di sana dibanjiri 3,4 juta turis. Kunjungan yang membludak itu disebut turut berkontribusi pada kerusakan lingkungan dan kekurangan air.
Isu overtourism semakin mencuat pada bulan lalu. Itu setelah seorang pemandu wisata memposting video yang memperlihatkan gerombolan turis turun dari kapal di Santorini dan kemudian berdesakan di jalan-jalan sempit di antara rumah-rumah bercat putih.
Lonjakan turis tak hanya terjadi di Santorini, tetapi juga di seluruh Yunani. Data memperkirakan pada tahun 2024, jumlah pengunjung bahkan akan melampaui rekor tahun lalu dengan jumlah 33 juta orang.
Larangan pembangunan baru di sepanjang kaldera diusulkan sebagai tanggapan atas seruan Wali Kota Santorini, Nikos Zorzos, yang meminta agar pembangunan dibatasi.
“Menghentikan pembangunan semua jenis unit hotel, persewaan jangka pendek, dan terutama investasi strategis, tidak hanya untuk kaldera tetapi juga untuk seluruh Pulau Santorini,” kata dia.
Sejak masa jabatan pertamanya sebagai walikota pada tahun 2011, ia telah melobi pemerintah untuk membatasi praktik pariwisata yang berlebih. Dia berpendapat bahwa para pengembang mengancam bisa menghancurkan lanskap yang menakjubkan yang menjadi daya tarik utama pulau itu.
“Ketika kebutuhan terus meningkat, masalah-masalah baru yang berurutan akan muncul dan tidak dapat kita selesaikan. Kebutuhan air dan listrik yang terus meningkat, misalnya, yang telah kita upayakan dengan susah payah untuk mencapai level saat ini, dan (yang) masih terus kita upayakan,” ujar Zorzos, yang terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga kalinya pada tahun ini, kepada Greek Reporter.
Selain pembangunan, walikota juga ingin adanya pembatasan jumlah pengunjung kapal pesiar yang diizinkan untuk menginjakkan kaki ke sana. Dari 17 ribu turis dibatasi menjadi 8 ribu turis yang diizinkan setiap harinya.
Kendati demikian, sektor pariwisata memberikan kontribusi besar ke ekonomi. Yakni menyumbang antara 62,8 miliar euro (sekitar Rp 1,080 kuadriliun) hingga 75,6 miliar euro (sekitar Rp 1,300 kuadriliun) terhadap perekonomian Yunani. Perolehan itu kira-kira sepertiga dari PDB setiap tahunnya.
(wkn/fem)