Minggu, April 6

Jakarta

Video trailer film palsu sering beredar di YouTube, dan akun-akun penyebarnya kini dirazia oleh YouTube.

Trailer film palsu ini adalah konten yang cukup populer di YouTube, dan seringkali, trailer palsu yang dibuat ini benar-benar ngawur. Misalnya ada trailer film James Bond yang dibintangi Henry Cavil dan Margot Robbie, lalu Leonardo DiCaprio yang tampil di Squid Game season 3.

YouTube baru-baru ini menyetop program kerja sama dengan kanal yang melanggar kebijakan monetisasi mereka, yaitu Screen Culture dan KH Studio. Dua kanal trailer palsu ini disebut pemasukan iklannya, baik dari trailer palsu ataupun video sejenis yang dibuat di kanal tersebut.


Pendiri KH Studio kemudian angkat bicara. Menurutnya tujuan pembuatan akun tersebut memang untuk berkreasi mencari kemungkinan yang terjadi dalam film, bukan untuk merepresentasikan film yang asli.

Sementara pendiri Screen Culture Nikhil P. Chaudhari menyebut kebanyakan orang tahu kalau video yang dibuat di kanalnya adalah dibuat oleh penggemar dan merupakan fantasi.

Kebanyakan trailer tersebut dibuat dari potongan-potongan film sebelumnya serta video yang dibuat oleh AI. Trailer palsu ini terlihat sangat meyakinkan, bahkan sampai membuat sebuah stasiun televisi asal Prancis tertipu oleh sebuah trailer film Superman palsu.

Masalah utamanya adalah video trailer palsu ini ditonton banyak orang, bahkan sampai ratusan juta view, dan membuat videonya bisa dimonetisasi, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (1/4/2025).

Alih-alih meminta akun tersebut dihapus, laporan dari Deadline menyebutkan kalau sejumlah studio film di Hollywood yang tergabung di aliansi SAG-AFTRA meminta YouTube untuk mengalihkan pemasukan iklan dari video-video palsu itu ke mereka. Mungkin alasan lainnya juga karena video-video palsu ini memberikan publisitas tambahan untuk film yang asli.

“Menghasilkan menggunakan properti intelektual manusia tanpa izin, tak diinginkan, dan dengan kualitas rendah adalah hal yang sangat buruk. Ini mendukung perusahaan teknologi mengeruk keuntungan dan merugikan kreativitas manusia,” tulis SAG-AFTRA.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version