Jumat, Desember 20


Jakarta

Yamaha masih hati-hati menjual motor listrik di Indonesia. Padahal merek-merek motor listrik makin menjamur di Tanah Air. Bahkan kompetitor utama Yamaha, Honda, sudah menjual tiga model motor listrik di Indonesia. Apa pertimbangan Yamaha?

President Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti mengatakan saat ini motor listrik masih belum diterima sepenuhnya oleh konsumen Indonesia. Jika tidak hati-hati dalam menjual motor listrik, maka pabrikan akhirnya terpaksa memberikan diskon besar untuk menarik minat masyarakat.

“Kita lebih hati-hati, karena tidak akan diskon sampai Rp 30 juta,” singkat Dyon kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/12/2024).


Pernyataan Dyon secara tidak langsung menyindir motor listrik besutan Honda EM1 e: yang di dealer-dealer tertentu mendapatkan potongan harga, hingga Rp 30 juta. Salah satu dealer Honda, Wahana, memberikan promo potongan hingga Rp 18.870.000 (Rp 18,8 jutaan).

Kemudian salah satu dealer Astra Motor di Yogyakarta, juga memberikan diskon hingga Rp 30 juta. Jadi, motor bisa ditebus cuma Rp 16 jutaan saja, dari harga sebelumnya Rp 46.128.000, sudah termasuk baterai dan charging dock.

Perkembangan Motor Listrik Yamaha

Yamaha sebenarnya sudah memiliki prototipe motor listrik, dalam wujud Yamaha E01. Namun motor listrik tersebut masih terus diuji dan dikembangkan. Yamaha perlu persetujuan prinsipal sebelum menjual motor listrik tersebut di Indonesia.

“Kita memang masih wait and see, karena kalau sekarang kan customer motor listrik yang bisa kita lihat, apa sih yang paling penting dibeli? Jarak tempuh, kedua? Harga kan,” bilang Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Rifki Maulana dalam kesempatan yang sama.

Sejauh ini Yamaha sudah melakukan studi pasar untuk model E01 atau yang Yamaha sebut sebagai Proof of Concept (PoC). Yamaha menargetkan 4.000 orang Indonesia bisa menjajal sebagai responden untuk disurvei. PoC dilakukan di empat kota yakni Jakarta, Medan, Bandung, dan Bali.

Kata Rifki, data pengetesan sudah didapat, dan hasilnya sudah dikirimkan ke prinsipal Yamaha di Iwata, Jepang. Keputusan menjual E01 bergantung dari kebijakan prinsipal.

“Kalau yang saya dengar dari YMC (Yamaha Motor Corporation) sih bagus ya (hasilnya). Cuma memang poin kita itu kita melakukan riset, kita support risetnya YMC, data kita sudah collect (kumpulkan), kita kembalikan ke mereka, dan mereka yang sedang menganalisa, keputusan masih ada di mereka, untuk yang Proof of Concept E01,” ujar Rifki.

(lua/dry)

Membagikan
Exit mobile version