Minggu, Juni 30


Jakarta

Pemerintah pusat dan daerah di Korea Selatan mulai coba-coba strategi untuk mengatasi resesi seks. Salah satunya, membayar warga yang memulai hubungan asmara alias berpacaran.

Dikutip dari dari The Korea Times, Kamis (27/6/2024), iming-iming yang diberikan cukup lumayan, yakni sebesar 1 juta won atau sekitar Rp 11 juta. Tawaran itu diberikan kepada Distrik Saha di Busan.

Menurut Kantor Distrik Saha di Busan, rancangan anggaran tambahan untuk acara kencan buta massal bagi laki-laki dan perempuan lajang Korea dan asing telah disahkan oleh dewan distrik baru-baru ini.


Festival kencan buta atau perjodohan itu dijadwalkan pada Oktober 2024. Acara itu ditujukan bagi masyarakat muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.

Hadiah sebesar 1 juta won itu diserahkan jika seorang laki-laki dan perempuan memutuskan untuk memulai hubungan romantis setelah acara tersebut.

Tak hanya itu, jika pasangan itu berlanjut ke sang-gyeon-rye atau pertemuan anggota keluarga yang biasanya dilakukan sebelum pernikahan maka pasangan itu ditawari tambahan 2 juta won atau sekitar Rp 23,6 juta. Kemudian, andai hubungan mereka awet dan sampai menikah, bonus besar lainnya menanti, yakni sebesar 20 juta won atau sekitar Rp 236,19 juta akan diberikan.

Selain itu, kantor distrik mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan tambahan untuk perumahan mereka hingga lima tahun.

Namun, aturan spesifik dan skala acara kencan buta tersebut belum diumumkan. Rencananya, pelamar ditinjau berdasarkan lamaran dan wawancara untuk dipilih sebagai peserta.

Jika festival perjodohan itu berhasil menarik perhatian mereka yang jomlo dan membuahkan hasil sip, pemerintah distrik itu berencana menjadikannya sebagai acara tahunan dengan lebih banyak peserta non-Korea.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version