Jumat, Oktober 4


Gunungkidul

Jalanan Wonosari serasa seperti Jepang. Itu karena bunga tabebuya bermekaran dengan indahnya di beberapa ruas jalan di Gunungkidul itu.

Bunga yang memiliki berbagai macam warna ini bakal mekar hingga awal Oktober. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Heri Kuswantoro mengatakan, penanaman tabebuya sudah mulai sejak tahun 2017.

Bunga Tabebuya memang sengaja dipilih sebagai pohon perindang dan untuk mempercantik wajah kota Gunungkidul.


“Ada 200 pohon tabebuya yang telah bermekaran akhir September hingga awal Oktober. Saat bunganya mekar ya seperti di Jepang suasananya,” katanya kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).

Namun, mekarnya bunga tabebuya tidak berlangsung lama. Bahkan berapa hari setelah mekarnya bunga tabebuya biasanya langsung gugur.

“Kalau di Wonosari pohon tabebuya ditanam di tiga ruas jalan yakni, Jalan Veteran, Jalan Brigjen Katamso dan Jalan KH Agus Salim,” ujarnya.

“Dan ada juga yang ditanam di taman kota, dan taman terbuka hijau hingga di sekitar TPA Wukirsari,” lanjut Heri.

Heri juga mengungkapkan bahwa banyaknya bunga tabebuya menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, tak urung banyak masyarakat yang berhenti dan mengabadikan momen dengan background pohon tersebut.

“Mekarnya tabebuya juga membuat banyak warga yang mengabadikan momen dengan selfie berlatarbelakang pohon tabebuya,” ucapnya.

Oleh karena itu, DLH Gunungkidul bakal memperluas penanaman pohon tabebuya. Akan tetapi semua itu memerlukan kajian terlebih dahulu terkait kondisi tanah.

“Untuk penanaman tabebuya rencananya di jalan menuju Pantai Baron dan Pantai Krakal,” katanya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJogja.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version