Selasa, Januari 21


Jakarta

Sebuah video yang menunjukkan Warga Negara Asing (WNA) asal China menyogok petugas di bandara agar masuk jalur hijau viral di media massa. Pembuat video meminta maaf melalui video.

Video yang diterima pada Senin (20/1/2025) menunjukkan WN China tersebut membuat klarifikasi dengan latar kaca sebuah gedung. Video itu diberi judul ‘Tentang memasuki Indonesia, video klarifikasi dan permintaan maaf’.

“Tentang saya 16 Januari 2025 posting video saat memasuki Indonesia ini menjadi pencarian panas di Indonesia, berita Indonesia juga merilis opini publik dari video tersebut, video tersebut telah menyebabkan meluasnya opini publik Indonesia secara terus menerus, saya telah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas hal ini,” ujar WN China tersebut seperti dikutip dari detikNews.


Dalam video yang viral sebelumnya, WN China itu menunjukkan cara untuk mendapatkan jalur hijau imigrasi dengan menyelipkan uang Rp 500 ribu. Jalur hijau adalah fasilitas yang memungkinkan penumpang pesawat tidak melalui pemeriksaan fisik terhadap barang bawaan mereka. Jalur ini berlaku bagi penumpang yang membawa barang dengan total nilai di bawah USD 500 (Rp 8,1 juta)

Kemudian, dalam video klarifikasi itu, dia mengatakan uang Rp 500 ribu yang diselipkan hanya untuk biaya visa. Dia mengatakan petugas bea cukai di Indonesia tidak melakukan tindakan ilegal.

“Uang Rp 500 ribu dalam video tersebut hanya biaya visa saya, sikap pelayanan Bea Cukai Indonesia sangat baik, memberikan saya petunjuk, tidak ada perilaku ilegal. Tapi video yang saya posting, mungkin dalam ekspresi ada beberapa kesalahpahaman adan kekeliruan, atas hal ini saya ingin menyampaikan, permohonan maaf sebesar-besarnya, kepada pejabat Bea Cukai Indonesia. Maaf,” kata dia.

Dia menyadari konten yang dibuat menyebabkan efek buruk. WN China tersebut juga mengatakan terjadi kesalahpahaman kepada Imigrasi Indonesia.

“Efek buruk yang disebabkan oleh video palsu menyebabkan kesalahpahaman yang terus berlanjut kepada Dirjen Imigrasi Indonesia, hal ini menyebabkan beberapa masalah bagi pemerintahan setempat, saya sangat meminta maaf atas hal ini,” kata dia.

“Video hanya rekaman kehidupan bukan postingan berbahaya untuk mencari tujuan tertentu. Saya bersedia bekerja sama dalam penyelidikan ini. Dan mengambil tindakan perbaikan, terima kasih,” dia menambahkan.

Dia menyampaikan lagi permintaan maaf akibat konten yang dibuat. Dia mengatakan akibat video itu muncul opini yang berdampak ke masyarakat.

“Di Indonesia rasakan budaya lokal Indonesia saat ini. Segala sesuatu dan orang-orang di negara ini sangat ramah, saya sangat menyukai negara ini. Opini publik yang ditimbulkan oleh kejadian ini mempunyai dampak tertentu terhadap masyarakat, saya sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya, maaf,” ujar dia.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikNews. Selengkapnya klik di sini.

(idn/fem)

Membagikan
Exit mobile version