Selasa, Oktober 8


Jakarta

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Gaza tengah menghadapi bencana kelaparan. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut ada lebih dari delapan ribu anak yang terkena gizi buruk.

Ada 1.600 anak dengan gizi buruk parah mendapatkan perawatan medis, sisanya menanti nasib untuk segera diobati di tengah serangan Israel yang masih terus berlanjut.

“Karena ketidakamanan dan kurangnya akses, hanya dua pusat stabilisasi untuk pasien gizi buruk yang dapat beroperasi,” ungkap Tedros, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (13/6/2024)


“Ketidakmampuan kita untuk menyediakan layanan kesehatan dengan aman, ditambah dengan kurangnya air bersih dan sanitasi, secara signifikan meningkatkan risiko anak-anak kekurangan gizi.”

Serangan ke Gaza sejak 7 Oktober menyebabkan kematian lebih dari 37.000 warga Palestina, sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi dan menyebabkan kelaparan dan kehancuran yang meluas.

Tedros juga menyoroti krisis kesehatan lain yang terjadi di Tepi Barat, saat ia mengatakan layanan kesehatan telah menjadi sasaran hampir 500 serangan sejak 7 Oktober.

“Meskipun fokus dunia tertuju pada Gaza, terdapat juga krisis kesehatan yang meningkat di Tepi Barat, saat serangan terhadap layanan kesehatan dan pembatasan pergerakan orang menghalangi akses terhadap layanan kesehatan,” katanya.

“Di sebagian besar wilayah Tepi Barat, klinik hanya beroperasi dua hari dalam seminggu dan rumah sakit beroperasi dengan kapasitas sekitar 70 persen.”

Simak Video “Jawaban Ngeyel Israel di Rapat WHO Seusai Diminta Setop Serang Faskes Gaza
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Membagikan
Exit mobile version