Jakarta –
WhatsApp, platform pesan instan populer, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka menjadi target serangan spyware yang dilancarkan oleh perusahaan mata-mata Israel, Paragon Solutions. Sekitar 90 pengguna menjadi korban dalam insiden ini, termasuk jurnalis dan anggota masyarakat sipil.
Para korban dilaporkan menerima file PDF berbahaya melalui obrolan grup, yang memungkinkan perangkat mereka terinfeksi spyware. WhatsApp telah mengambil tindakan cepat dengan memberi tahu para pengguna yang terkena dampak dan memberikan panduan keamanan. Selain itu, mereka juga telah mengirimkan surat perintah penghentian kepada Paragon Solutions.
“Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan melanggar hukum mereka,” kata juru bicara WhatsApp seperti dikutip oleh AFP. “WhatsApp akan terus melindungi kemampuan orang untuk berkomunikasi secara pribadi.”
WhatsApp menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden ini, termasuk nama-nama pengguna yang menjadi korban. Namun, Reuters melaporkan bahwa target berada di puluhan negara, termasuk beberapa di Eropa. Serangan ini menggunakan metode peretasan tanpa-klik, yang dianggap sangat tersembunyi dan berbahaya karena tidak memerlukan interaksi pengguna untuk menginfeksi perangkat.
Paragon Solutions adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang menawarkan alat pengawasan canggih kepada klien pemerintah. Namun, para kritikus berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan ini memungkinkan pelanggaran hak asasi manusia dengan kedok operasi keamanan nasional.
Kasus ini bukan yang pertama kali menimpa WhatsApp. Sebelumnya, mereka juga berhasil memenangkan kasus pengadilan di AS terhadap NSO Group, perusahaan pembuat perangkat lunak mata-mata Pegasus yang terkenal, atas kampanye penargetan serupa. WhatsApp telah berhasil memblokir metode eksploitasi yang digunakan dalam kampanye ini dan terus melakukan tindakan hukum terhadap vendor perangkat lunak mata-mata yang melanggar ketentuan layanannya.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan digital dan privasi. Pengguna WhatsApp diimbau untuk selalu berhati-hati terhadap file atau tautan yang mencurigakan, serta mengikuti panduan keamanan yang diberikan oleh WhatsApp.
(afr/afr)