Rabu, Maret 26


Jakarta

Indonesia berpotensi terkena tarif tinggi yang dilancarkan Presiden Ameriak Serikat (AS) Donald Trump. Pemicunya, Indonesia berkontribusi terhadap defisit perdagangan dengan AS.

Indonesia berada di posisi ke-15 sebagai penyumbang defisit perdagangan terhadap Negara Paman Sam, dengan nilai Rp 14,30 miliar atau sekitar Rp 235,95 triliun.

Sementara saat ini AS sudah mengenakan tarif tinggi bagi China hingga Kanada.


“Sebagaimana kita ketahui Donald Trump 2.0 ini telah menaikkan tarif impor untuk sejumlah produk asal China, Kanada dan Meksiko. Meskipun hingga saat ini belum menyasar Indonesia, tapi sepertinya hal tersebut hanya tinggal menunggu waktu,” terang Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Johni Martha dalam Seminar Dampak Perang Tarif Terhadap Peluang Ekspor Indonesia di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2025).

“Karena yang disasar adalah negara-negara mitra dagang yang memberikan defisit cukup signifikan bagi Amerika secara bilateral. Dan Indonesia itu berada di nomor urut 15 di antara negara-negara yang memberi defisit kepada Amerika yang cukup besar, tahun lalu US$ 14,30 miliar defisitnya,” sambung Johni.

Kementerian Perdagangan juga melakukan identifikasi dan antisipasi non-tarif barrier apa saja yang mungkin dikenakan oleh Trump. Di sisi lain pemerintah juga tidak akan menerapkan kebijakan proteksionisme seperti yang dilakukan AS.

“Dengan Amerika khususnya, tidak akan menganut jalan proteksionisme, karena akan menjadi bumerang bagi kinerja ekspor Indonesia. Sebisa mungkin kami di Perdagangan tidak menghalangi produk-produk, baik dari India maupun Amerika,” ujar Johni

Indonesia juga masih membutuhkan sejumlah komoditas dari AS seperti kedelai, gandum, apel, dan lainnya. Indonesia juga masih berpotensi melakukan perdagangan minyak dan gas dengan AS.

“Dan satu hal mungkin yang bisa kita juga jadikan semacam trade-off adalah migas. Amerika ekspor migas lumayan di pasar internasional, kita belum banyak untuk mengimpor dari Amerika,” tutur Johni.

(ily/hns)

Membagikan
Exit mobile version