Rabu, September 18

Jakarta

Modus penipuan saat ini makin ngeri. Para pelaku kian lihai mencari tipu daya demi meraup keuntungan pribadi dan menguras rekening korbannya. Mereka memanfaatkan berbagai platform, mulai dari media sosial hingga aplikasi berkirim pesan seperti WhatsApp untuk melancarkan aksinya.

Umumnya penipuan lewat WhatsApp memanfaatkan link palsu atau file apk yang dikirim acak ke nomor orang lain. Tujuannya hanya satu, mengarahkan penerima chat untuk membuka link atau file tersebut, kemudian tanpa sadar HP atau akun finansial dibajak dan diambil alih. Namun ada juga berbagai modus penipuan lainnya yang mesti kamu waspadai. Apa saja? Simak ulasan berikut ini supaya kamu lebih berhati-hati.

1. Kuras Rekening Pakai QR


Salah satu modus penipuan yang belakangan marak terjadi yaitu quishing. Quishing sendiri merupakan penggabungan kode QR dan phishing. Dalam hal ini, pelaku kejahatan ‘memancing’ calon korbannya untuk mendapatkan informasi pribadi melalui QR code.

Misalnya, korban mungkin menerima pesan WhatsApp yang mendesak mereka untuk mengakses pesan suara terenkripsi melalui kode QR agar berpeluang memenangkan hadiah uang tunai.

Saat memindai QR Code, biasanya korban akan dibawa ke situs tertentu. Selain bisa menunjukkan pesan teks biasa, situs tersebut bisa melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban. Kejahatan ini semakin masif karena kode QR bisa dibuat dengan mudah dan siapa saja.

2. Modus Kurir

Modus penipuan yang satu ini sudah banyak yang mengalami. Beberapa waktu lalu, seorang pengguna Instagram melaporkan chat yang diterima dari seseorang yang mengaku kurir ekspedisi. Penipu mengirimkan lampiran dengan nama file berbentuk apk dengan tulisan LIHAT Foto Paket’. Mereka yang mengunduh file itu akan kehilangan uang yang disimpan di bank. Karena itu kamu wajib waspada jika menerima file serupa.

3. Link Palsu

Modus penipuan dengan tautan link palsu biasanya disebar melalui aplikasi pesan singkat. Namun ada juga yang melalui media sosial. Jika menerima link mencurigakan, kamu patut waspada. Sebab link penipuan sekilas tampak mirip dengan situs resmi, namun memiliki URL yang tidak lazim.

Para pelaku kejahatan ini mengirimkan link palsu, dan mengelabui korban dengan menyamar sebagai pihak bank atau aplikasi keuangan digital tertentu. Salah satu yang kerap dicatut oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut yaitu DANA. Oknum tersebut mengatasnamakan nama DANA dan mengirimkan link palsu DANA Kaget.

Link DANA Kaget palsu ini banyak dikirim melalui media sosial. Pelaku mencoba menjaring korban, dengan diiming-imingi bisa mendapatkan hadiah berupa Saldo DANA dengan meng-klik tautan tersebut. Padahal jika dilakukan, justru Saldo DANA kamu bisa lenyap dalam sekejap.

Merespons maraknya modus penipuan ini, pihak DANA melalui campaign-nya #AwasJebakanBadman mengimbau pengguna untuk lebih waspada.

Foto: DANA

Pengguna DANA bisa mengikuti 3 langkah sederhana berikut ini supaya nggak kena jebakan Badman.

1. Monitor Apabila Menemukan Link Mencurigakan

Selalu berhati-hati jika ada nomor tak dikenal dan orang mencurigakan yang menghubungi dan menyebarkan link DANA Kaget. Kamu harus ingat, link DANA Kaget yang asli selalu diawali dengan https://link.dana.id. Jika bukan diawali dengan alamat tersebut maka kamu harus waspada. Selain itu, cek juga nomor pengirim ya, karena umumnya para penipu menggunakan nomor HP umum, bukan nomor khusus.

2. Konfirmasi Kebenaran Sumber

Jika masih ragu, kamu bisa mengkonfirmasi link mencurigakan tersebut apakah resmi atau tidak. Coba cek keaslian link mencurigakan, atau nomor, atau media sosial DANA dengan mengkopinya ke fitur DANA Protection di aplikasi DANA.

3. Lapor Segera

Apabila link tersebut terbukti bukan dari DANA yang asli, segera melapor melalui DANA Protection agar tidak memakan korban lagi. Saat ini, fitur DANA Protection telah terhubung ke layanan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Lewat fitur ini, pengguna DANA bisa mengecek nomor/link/akun media sosial palsu.

Selain itu, DANA pun mengingatkan pengguna untuk mengunduh DANA hanya di penyedia aplikasi DANA. Sebisa mungkin hindari install dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram dan lainnya. Pengguna juga diminta untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi. Jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA. Apabila ada pihak yang meminta PIN dan kode OTP, abaikan saja.

Biar bertransaksi makin aman tanpa cemas, pastikan mengakses informasi hanya melalui platform resmi DANA Indonesia. Adapun website resmi DANA bisa melalui link di https://dana.id, serta media sosial resmi DANA di Facebook, Twitter, dan Instagram @dana.id. Selain itu kamu juga dapat manfaatkan layanan DIANA di aplikasi DANA atau e-mail help@dana.id untuk terhindar dari aksi oknum penipu yang tak bertanggung jawab.


(anl/ega)

Membagikan
Exit mobile version