Minggu, Januari 12

Jakarta

Di era digital yang kian berkembang seperti saat ini, berbagai layanan pelanggan (customer service) menjadi lebih mudah diakses, baik melalui telepon, email, atau media sosial. Sayangnya, kemajuan teknologi ini justru dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Lewat aksinya, sejumlah oknum mengaku-ngaku sebagai customer service, menawarkan bantuan untuk menyelesaikan persoalan kepada pengguna layanan tertentu, salah satunya layanan dompet digital. Namun, mereka ternyata punya maksud terselubung, yakni untuk mengorek data pribadi dan informasi rahasia.

Korban yang tidak waspada bisa terjerumus ke dalam modus penipuan tersebut. Alhasil rekening tersedot habis. Nah biar kamu nggak menjadi korban Jebakan Badman, penting untuk mengenali ciri-ciri penipuan yang mengatasnamakan customer service. Apa saja?


Menghubungi Bukan dari Nomor Resmi

Penipu sering kali menggunakan nomor telepon yang menyerupai nomor customer service atau call center resmi suatu lembaga. Kendati demikian, nomor tersebut palsu karena biasanya diawali dengan angka seperti 021, +621, atau simbol tambah (+) sebelum nomor telepon.

Di samping lewat telepon, akun CS palsu juga kerap menghubungi calon korban melalui WhatsApp dengan nomor yang tidak resmi. Jika menerima panggilan dari nomor yang mencurigakan, tetaplah waspada dan berhati-hati.

Nadanya Terkesan Memaksa

Untuk menekan calon korban, pelaku penipuan berkedok CS palsu sering menciptakan rasa panik. Misalnya saja dengan mengatakan akun kamu bermasalah. Jika berada di situasi ini, penting untuk tetap tenang. Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Alangkah baiknya Anda mengidentifikasi ulang penelepon.

Meminta Data Pribadi

Meminta data pribadi menjadi salah satu cara yang kerap dilakukan oleh para penipu dalam menjalankan aksinya. Oknum CS palsu akan meminta sejumlah informasi yang bersifat krusial, seperti kode one-time password (OTP) atau PIN, dengan alasan agar dapat memblokir akun atau rekening pengguna.

Padahal, CS resmi dari lembaga keuangan tidak akan meminta kamu untuk menyebutkan data pribadi tersebut saat membantu mengatasi keluhan. Melihat maraknya penipuan yang mengatasnamakan CS tersebut, aplikasi dompet digital DANA pun mengimbau penggunanya untuk tidak membagikan data penting seputar akun atau rekening begitu saja kepada siapapun.

Selain itu, DANA juga memastikan segala aduan dan keluhan pengguna hanya dilayani melalui DIANA di aplikasi DANA, email help@dana.id serta call center DANA 1500 445. CS DANA juga sudah tidak melayani keluhan via WhatsApp.

Lebih lanjut, DANA juga membagikan tips #AwasJebakanBadman untuk penggunanya, antara lain:

DANA Foto: dok. DANA

Monitor

Supaya terhindar dari modus CS palsu, penting bagi kamu untuk memonitor atau mengecek langsung keaslian akun atau link yang menghubungimu dan mengaku dari DANA. Jika CS mencurigakan tersebut meminta data pribadimu seperti PIN, Kode OTP, dan lainnya jangan pernah diberi ya. Pasalnya, CS DANA yang asli tidak akan pernah meminta data pribadi ini.

Konfirmasi

Setelah memonitor, kamu bisa lakukan konfirmasi ulang akun/nomor/link palsu yang mencurigakan melalui fitur keamanan DANA Protection yang tersedia di aplikasi DANA. Dengan begini, kamu bisa semakin yakin apakah yang menghubungimu tersebut benar dari CS asli DANA atau tidak.

Lapor

Jika kamu masih menemukan aktivitas mencurigakan, segeralah melapor melalui fitur Laporkan via Aduan Nomor yang ada di halaman DANA Protection. Nantinya, kamu akan langsung terhubung dengan layanan dari Komdigi. Dengan begitu, kamu nggak hanya membantu diri sendiri terhindar dari penipuan online, tetapi juga membantu pengguna DANA yang lain.

Itu dia cara sederhana menghindari Jebakan Badman berkedok CS palsu yang bisa merugikanmu. Jangan lupa akses informasi melalui platform resmi DANA Indonesia di website di https://dana.id, serta media sosial resmi DANA di Facebook, Twitter, dan Instagram @dana.id dan manfaatkan layanan DIANA di aplikasi DANA atau e-mail help@dana.id biar terhindar dari modus pihak tak bertanggung jawab ya.

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version