Sabtu, November 2


Jakarta

Sore hari yang sejuk seorang pemilik warung bernama Joko Suyanto (60) tengah asyik duduk santai sambil menyetel lagu religi di Warkop 291 berwarna kuning di Mutiara Gading Timur, Bekasi, Rabu (27/3/2024). Warkop yang memiliki puluhan kursi ini nampak siap menyambut pengunjung hingga larut malam.

Warkop estetik ini diketahui mematok harga kopi sangat murah mulai dari Rp 5.000, jelas hal ini membuat pengunjung yang kebanyakan Anak Baru Gede (ABG) betah nongkrong. Tak takut rugi Joko justru senang jika warungnya tetap ramai.

“Ya nggak apa apa lah namanya juga konsumen, orang cuma ngopi Rp 5.000 aja berjam – jam maen laptop lah main ini ya namanya juga pelanggan, yang penting rame,” Cerita Joko sambil tertawa saat ditemui detikcom di warungnya.


Warung kopi yang baru buka selama dua tahun ini tak terburu-buru dalam meraih untung, strategi menjual menu yang ramah di kantong masih dipertahankan sambil mempercantik warung yang berwarna kuning menyala ini.

Warung milik Joko ini sempat disewakan kepada orang lain dengan biaya Rp 500.000 per bulan, semakin tahun lapak miliknya nampak kumuh dan jorok. Tak tinggal diam Joko bersama sang menantu mengambil alih warung dan merubah wajah kusam menjadi nyaman dan ramah pengunjung.

Namun biaya yang cukup besar membuatnya mendatangi kantor BRI untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat dengan nominal Rp 30 juta, dengan waktu dua hari pengajuan uang sebesar itu langsung ada di tangan Joko, dengan sigapnya Joko langsung membedah warung.

“Kita ajuin ke BRI karena kita ada usahanya, surat ijin usahanya, nggak pernah sangkutan utang jadi dari pihak BRI juga respon dan survey, langsung alhamdulillah cuma 2 hari cair,” kata Joko.

Selain itu warung berwarna kuning ini juga memajang spanduk Agen BRILink Aqila Shop yang ternyata hanyalah pancingan bagi pengunjung yang ingin bertransaksi menggunakan BRILink, sebab Joko hanya akan merekomendasikan pengunjungnya untuk berjalan beberapa meter ke warung milik menantunya yang sudah dilengkapi dengan BRILink. Sambil tertawa Joko mengaku gaptek akan teknologi meski beberapa pengunjung kerap menanyakan perihal transaksi BRILink.

Kini pada bulan ramadan warkop Joko terus dipenuhi pengunjung untuk membuat acara buka puasa bersama, santunan anak yatim hingga pesta ulang tahun. Akhir pekan juga menjadi angin segar baginya karena warung selalu ramai hingga tengah malam. Tak sendiri warung yang buka pukul 07.00 WIB ini turut dibantu pekerja yang akan bergantian dengan Joko pada siang hari, sementara saat sore dan malam Joko turut dibantu sang istri.

Sebelum terjun ke bidang usaha Joko merupakan pekerja lapangan, ia sempat bekerja di empang di Kawasan Sumberjaya, Tambun Selatan. Melalui tangannya yang kreatif Joko juga sering berkecimpung di dunia pertanaman, ia sempat menanam tanaman untuk sekolah negeri di Bekasi bakatnya itu ia teruskan di wakopnya yang juga hijau dengan tanaman yang ditanamnya sendiri.

Tentunya selain harga makanan dan minuman yang murah, Joko turut menjual kenyamanan bagi para pengunjung. Fasilitas karaoke juga disiapkan untuk membuat pengunjung makin betah dan kembali ke sini lagi buktinya Joko mampu meraup omzet Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu dalam satu harinya.

Joko juga berharap ke depannya mampu membuka cabang baru lagi dengan adanya bantuan dari KUR BRI kini ia memiliki warkop yang diimpikan yaitu warkop dengan konsep tongkrongan anak muda meski dirinya tak lagi muda.

“Ya memang hidup harus santai mau ngapain lagi, dengan adanya KUR BRI terbantu yang tadinya warung kita cuma satu karena adanya BRI jadi berjalan begini. Nantinya kalau sudah lunas mau kita buka cabang lagi di belakang,” tutup Joko.

(hns/hns)

Membagikan
Exit mobile version