
Jakarta –
Wali Kota Semarang Agustina memberikan apresiasi kepada para pegiat pendidikan non formal dan layanan masyarakat. Apresiasi ini diberikan melalui penyerahan bisyaroh kepada 6.572 penerima manfaat.
Adapun penerima manfaat tersebut meliputi 531 marbot masjid, FKDT 1.000 orang, Guru Sekolah Minggu 250 orang, 600 orang P2JS, 3.000 tenaga pengajar TPQ, 1.080 pengelola pos PAUD, pengurus HIMPAUDI sejumlah 100 orang. Kemudian, tokoh agama dari berbagai latar belakang, termasuk pinandhita sebanyak 11 orang.
“Launching ini sesuai dengan janji kami saat kampanye, yaitu memberikan berbagai bentuk dukungan kepada warga istimewa Kota Semarang yang memberikan pelayanan tanpa status sebagai pegawai pemerintah. Pada tahap ini, kami baru bisa menyalurkan sebagian sesuai dengan anggaran murni 2025, namun pada perubahan anggaran nanti, kami memastikan seluruh pegiat LPQ, marbot, dan guru madin yang telah didaftarkan akan menerima bisyaroh,” ujar Agustina dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).
Penyerahan tersebut dilaksanakan saat menghadiri kegiatan buka puasa bersama komunitas Disabilitas Kota Semarang di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (26/3).
Agustina mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari janji kampanye Agustina-Iswar sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Kota Semarang. Program ini, lanjutnya, juga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam mendukung para pelayan masyarakat yang menjaga pendidikan dan nilai-nilai sosial di lingkungan masing-masing.
Pada tahun 2025, Pemerintah Kota Semarang menyerahkan bisyaroh kepada guru TPQ, Madin, sekolah Minggu senilai Rp 500.000 per bulan, modin Rp 1.000.000 per bulan, dan untuk marbot, pos Paud, Himpaudi, pinandita sebesar Rp 300.000 per bulan.
Dengan bertambahnya jumlah penerima bisyaroh tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, Agustina mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas cakupan penerima manfaat di tahun-tahun mendatang.
Selain menyerahkan bisyaroh, Agustina juga menegaskan komitmennya dalam hal penguatan Pendidikan Anak Usia Dini. Selaku bunda PAUD Kota Semarang, ia juga menegaskan pentingnya investasi dalam SDM unggul sejak usia dini.
“Saya sudah meminta kepada tim TAPD dan Dinas terkait agar anggaran perubahan nantinya dapat dialokasikan untuk kegiatan PAUD, sehingga anak-anak bisa lebih mengenal Kota Semarang dan Indonesia dengan lebih baik,” tambahnya.
Agustina mengatakan saat ini pihaknya juga terus mengupayakan pembangunan rumah inspirasi bagi penyandang disabilitas di setiap kecamatan. Pada ahun 2025, pihaknya telah melakukan pembangunan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mijen, Semarang Barat dan Pedurungan. Secara bertahap, pembangunan akan diselesaikan di seluruh 16 kecamatan hingga tahun 2029.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini