Kamis, Oktober 17


Jakarta

Wacana pemisahan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi dua lembaga yang berbeda sudah makin nyata.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi. Politikus Partai Demokrat ini menyatakan di pemerintahan baru Prabowo Subianto, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nantinya akan dipisah menjadi dua lembaga yang berbeda.

“Kementerian Pariwisata eratnya nanti dengan kebudayaan. Ekonomi Kreatif nanti berkembangnya dengan industri, digitalisasi, dan seterusnya,” ucap Dede ketika ditemui usai acara Nonton Film Tahun 80-an Bareng Kemenparekraf di Gedung Film Pesona Indonesia, Jalan MT Haryono Jakarta, Rabu (16/10/2024).


Di balik wacana pemisahan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dede Yusuf menyoroti masalah anggaran untuk kementerian tersebut yang terhitung kecil dibandingkan dengan kementerian lainnya.

“Permasalahan utama adalah dua-duanya menyumbang devisa negara yang signifikan. Satu 22 Miliar Dollar, yang satu 20 Miliar Dollar. Kalau ini dipecah, harus ada keberpihakan anggaran. Padahal dua kementerian ini anggarannya terkecil dari hampir seluruh kementerian, hampir Rp 1,7 Triliun,” jelas Dede.

“Bagaimana mungkin kita bisa menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kalau anggarannya hanya Rp 1,7 Triliun. Nanti dibagi lagi. Saya nggak tahu yang mana dapat berapa. Artinya ini tantangan ke depan bagi pemerintahan baru,” sambung bintang film Catatan Si Boy ini.

Jika memang jadi dipisah oleh Prabowo, Dede ingin agar anggaran untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini juga bisa disesuaikan.

“Ekonomi kreatif penting untuk digenjot karena kita punya kekuatan di fashion, di kriya, di kuliner, dan yang lagi berkembang sekarang adalah film. Namun dukungan pembiayaan dan anggaran kementerian itu sangat minim. Itu sebabnya ekonomi kreatif berkembang dengan kemampuan individu-individu, belum ada supporting full dari pemerintah. Nah ini yang kita harapkan ke depan jika ini dipecah maka kuncinya adalah harus ada penyesuaian anggaran,” tegas dia.

Ketika ditanya soal siapa yang bakal menduduki jabatan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di era pemerintahan Prabowo-Gibran, Dede mengaku belum bisa menjawabnya.

“Calon menterinya sudah dipanggil kemarin. Kalau nggak salah ada dua. Nanti saya kasih tahu kalau sudah diumumkan, hahaha,” pungkas Dede sambil tertawa.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version